Hasil Otopsi Ulang Brigadir J, DIYAKINI BAKAL MENGUAK BEBERAPA KEJANGGALAN

(JAKARTA), simaknews.id – Banyak pihak berkayakinan hasil otopsi ulang Brigadir J akan menguak beberapa kejanggalan. Ini tentu menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu. Pasalnya, kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J hingga saat ini masih menyita perhatian publik.

Kini kasus kematian Brigadir J sudah pada tahap penyidikan. Jenazah Brigadir J telah dilakukan otopsi kembali sesuai permintaan pihak keluarga. Pihak kepolisian dan keluarga Brigadir J, akhirnya sepakat untuk melakukan tindakan autopsi ulang pada jenazah Brigadir J.

Dalam otospi ulang jenazah Brigadir J, kepolisian mengerahkan 358 personel gabungan dari Polres Muaro Jambi dan Polda.

Hasil otopsi ulang Brigadir J ini tentu akan menjawab hal-hal yang dianggap janggal. Diantaranya dugaan kuasa hukum keluarga Brigadir J tentang adanya tindak penyiksaan.

Dari pihak keluarga Brigadir J mengerahkan 7 orang anggota keluarga. Mereka terdiri dari 5 orang anggota Pemuda Batak Bersatu. Dua orang lagi berasal dari keluarga yang merupakan paman Brigadir J. “Kami yakin betul bahwa luka-luka didapat mendiang adalah ulah psikopat karena ada bekas luka penyiksaan,” kata Kamarudin Simanjuntak di Bareskrim Polri, Kamis 21 Juli 2022 dikutip dari DeskJabar.

Melansir Deskjabar, berikut ini 5 kejanggalan kasus Brigadir J atau kasus tembak menembak polisi:
1. Kondisi jenazah Brigadir J.
Tim forensik Polres Metro Jakarta Selatan melakukan pemeriksaan forensik pada jasad Brigadir J.
Jari Brigadir J putus dan tubuhnya ditemukan luka sayatan yang semuanya berasal dari tembakan dari rekannya.
Hingga saat ini publik masih menanti hasil otopsi dari Tim Forensik Polri. Nantinya dari hasil otopsi dapat diketahui dari jarak berapa peluru ditembakan atau adakah tindakan lain yang memicu kematian Brigadir J.

2. Leher Brigadir J dijerat tali
Tujuan dilakukan otopsi ulang jenazah Brigadir J adalah untuk mengetahui dugaan penyiksaan yang dialami Yosua.
“Pada leher Brigadir J ada jeratan semacam tali, itu diduga dari belakang kemudian ada sayatan” ungkap Kamarudin Simanjuntak di Bareskrim Polri, Kamis 21 Juli 2022.

3. Adanya Luka Sayatan di Wajah Brigadir J
Kejanggalan pada penganganan pertama kasus tewasnya Brigadir J. Salah satunya ada larangan membuka jenazah.
Keluarga melaporkan adanya luka sayatan di wajah Brigadir J. Kapolri dan keluarga sepakat diadakan otopsi ulang pada hari ini, Rabu 27 Juli 2022 dengan melibatkan ahli-ahli yang netral. Menurut Irjen Pol Dedi Prasetyo, dokter-dokter ini berasal dari Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia.

4. Pihak keluarga tidak puas dengan hasil otopsi pertama.
Sebelumnya pihak keluarga tidak puas dengan hasil otopsi yang pertama. “Tentu kita tidak terima ya karena disebut mati karena peluru. Tapi di tubuh dia (Brigadir J) ditemukan luka sayatan, pukulan benda tumpul dan rahang bergeser,” ucap Roslin Simanjuntak, bibi dari Brigadir J pada Senin 18 Juli 2022 seperti yang dikutip dari Antara.

5. Kepastian Hukum Bharada E
Saat ini Polri belum juga mengumumkan tersangka dalam kasus Brigadir J.
Dengan adanya proses otopsi ulang, diharapkan baik Brigadir J atau pun Bharada E mendapatkan kepastian hukum.
Hasil otopsi dapat menjadi bukti tambahan untuk mengungkap misteri kematian Brigadir J.
Kronologi kejadian Kasus Tembak Menembak Polisi atau Kasus Brigadir J.

Menurut Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan, Bharada E yang saat itu sedang berada di lantai dua mendengar sumber teriakan dari Putri Candrawati, istri Irjen Ferdy Sambo dan menghampiri kamarnya.
Putri Candrawathi, kata Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan, diduga dilecehkan oleh Brigadir J. Namun, hingga saat ini belum ada kepastian lebih lanjut mengenai hal ini.

Bharada E bertanya “ada Apa?”, namun Brigadir J malah langsung melepaskan tembakan kearahnya. Tidak tinggal diam, Bharada E langsung mengeluarkan senjata api dan diakhiri dengan tewasnya Brigadir J.

“Ini pembelaan, jadi Bharada E membela diri saat mendapatkan ancaman dari Brigadir J dengan tembakan. Jadi bukan menodong tapi melakukan penembakan terhadap Bharada E” ungkap Brigjen Ahmad.*sn.//jkt

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *