(JAMBI), simaknews.id – Jenasah Brigadir Joshua yang awalnya tewas diduga ditembak oleh Bharada E, Jumat 8 Juli 2022 lalu, diautopsi ulang. Pembongkaran makam atas permintaan keluarga Brigadir Joshua untuk autopsi ulang, Rabu 27 Juli 2022. Diharapkan hasil autopsi itu dapat diketahui penyebab meninggalnya Brigadir Joshua.
Orang tua dan keluarga meyakini Brigadir Joshua meninggal bukan karena ditembak, melainkan karena disiksa. Oleh sebab itu, keluarga meminta pembongkaran makam yang bersangkutan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sungai Bahar Unit 1 Kabupaten Muaro Jambi.
Melalui perwakilan keluarga Brigadir Joshua, Rohani Simanjuntak, berharap proses autopsi ulang bisa berjalan lancar dan bisa mengungkap semua penyebab kematian korban. Bahkan ibu mendiang Brigadir Joshua, Rosti Simanjuntak usai berdoa tampak histeris menangis.
Sekira pukul 07.30 WIB, lima penggali melakukan penggalian. Kemudian peti jenazah Brigadir Joshua dimasukkan ke dalam ambulans dan dibawa ke RSU Sungai Bahar untuk diautopsi ulang oleh tim dokter forensik.
Autopsi ulang berlangsung selama enam jam oleh tim forensik gabungan dari Polri, TNI, Ikatan Dokter Forensik Indonesia dan perguruan tinggi mulai pukul 09.00 WIB dan berakhir pukul 15.00 WIB dengan penjagaan ketat personel Brimob Polda Jambi. Sementara itu pihakkeluargadan kerabat menunggu di salah satu sudut ruangan.
Usai diautopsi jenasah dimasukkan kembali ke dalam peti warna putih untuk selanjutnya dibawa lagi ke TPU Sungai Bahar untuk dimakamkan di tempat semula dengan cara kepolisian. Mengenai hasil autopsi ulang jenazah Brigadir Joshua cukup menarik perhatian publik.
Kendati demikian, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia, Ade Firmansyah yang juga Ketua Tim Autopsi Ulang Jenazah Brigadir Joshua menyebut, bahwa hasil autopsi ulang jenazah Brigadir Joshua tidak bisa diketahui dalam waktu singkat. “Kami tidak ingin tergesa-gesa dalam pemeriksaannya. Jadi diperkirakan hasil autopsi akhir dapat diketahui antara 4 sampai 8 pekan dari sekarang,” katanya.
Ade juga mengatakan bahwa pihaknya menghadapi beberapa kendala.”Pertama, jenazah sudah diformalin dan sudah mulai alami pembusukan. Namun, dalam proses tadi, kami berhasil meyakini adanya beberapa luka. Kami tetap harus melakukan penanganan lebih lanjut,” sebutnya.
Autopsi fokus pada luka-luka yang menurut dugaan keluarga adalah bukan luka tembak, melainkan bekas penyiksaan.*sn.//