(KAB.GARUT), simaknews.id – Radio RASI, Radio Komunitas asal Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, mengukir kebanggaan bagi Jabar, karena kembali terlibat dalam sebuah forum internasional mewakili Indonesia. Kali ini Radio RASI mengikuti Pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) Pengelola Radio Komunitas dalam membangun komunikasi yang tangguh melawan COVID-19. Tema yang diusung yaitu terkait penanganan berita palsu atau informasi yang salah melalui peranan radio komunitas di Asia-Pasifik. Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Diskominfo Garut, Yeni Yunita, mengapresiasi Radio Komunitas RASI yang mengikuti forum internasional. “Terlebih, radio komunitas menjadi salah satu media yang cukup efektif untuk menjangkau pendengar atau masyarakat, dalam penyebarluasan sebuah informasi”, ujarnya, Rabu (9/3/2022).
Pengelola Radio Komunitas RASI FM, Latif Rochyana, mengatakan, kegiatan yang diselenggaran oleh Association of Community Radio Broadcasters (AMARC) atau Asosiasi Radio Komunitas Se-Asia Pasifik ini, digelar dalam rangka memperingati Hari Perempuan Sedunia tanggal 8 Maret, pihaknya mendelegasikan seorang penyiar perempuan untuk mengikuti acara tersebut. Acara diikuti oleh enam negara antara lain India, Bangladesh, Nepal, Butan, Timor Leste, dan Indonesia. Dalam kegiatan ini sendiri Indonesia diwakili oleh tiga radio komunitas yakni RASI FM dari Jabar, Taratak FM dari Sumbar, dan Sangkala JRKI dari Jateng.
Latif menuturkan, pelatihan digelar secara virtual, membahas terkait peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang berita palsu, disinformasi, dan dampak dari hoaks bagi masyarakat, terutama dalam konteks pandemi COVID-19. “Di dalamnya (diberikan pelatihan) agar seluruh pengelola dari radio komunitas dapat meningkatkan keterampilan, untuk memproduksi sebuah program radio yang efektif dan menarik, dalam melawan berita bohong atau disinformasi, bentuknya biasanya melalui produksi Iklan Layanan Masyarakat atau ILM, kemudian talkshow, kemudian ada feature dan berita pendek,” ujarnya.
Latif menambahkan, di Radio RASI sendiri sebenarnya ada acara khusus terkait pencegahan adanya berita bohong atau disinfomasi ini, yaitu melalui program bernama 3 Pondasi Media. Selain itu, pihaknya bekerja sama dengan liputan6.com melalui sebuah acara bernama cek fakta. *(sumber:dikutipdarihumaspemkabgarut/FAU)