(CIREBON), simaknews.id – Pertanyaan yang sering kali muncul, bolehkah dalam shalat witir satu malam dua kali? saat tarawih sudah witir dan malamnya witir lagi? Pertanya semacam ini terungkap sebagaimana dalam Kanal YouTube Al Bahjah TV, yang tayang 12 Mei 2020. Terkait hal itu Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al Bahjah, Yahya Zainul Ma’arif, Buya Yahya menjawab pertanyaan seputar shalat witir dan tarawih dalam sebuah kajian atas pertanyaan seorang jamaah dalam kanal tersebut .
Buya Yahya sangat memahami maksud pertanyaan tersebut. Buya Yahya meyakini, ada seorang yang sangat senang ibadah. Dia sudah melaksanakan shalat tarawih dan witir. Kemudian di malam hari, dia bangun untuk melaksanakan shalat tahajud. Menurut Buya Yahya itu boleh saja dilakukan, karena witir bukanlah shalat penutup. “Jangan seperti sebagian orang, dipikir witir adalah penutup dan kalau bangun malam tidak boleh shalat lagi. Itu adalah salah paham,” tegas Buya Yahya.
Meski demikian, Buya menjelaskan, witir hanya dilaksanakan satu kali dalam satu malam. “Selagi kita sudah mengerjakan witir, tidak ada witir lagi,” ucap Buya Yahya. Lalu manakah yang lebih baik, shalat witir di awal setelah tarawih atau setelah tahajud?
Dalam penjelasannya, Buya menyebut keduanya baik. Shalat witir di awal dilaksanakan oleh Abu Bakar as Shiddiq, karena hati-hati kawatir malam tidak terbangun. Sementara Umar bin Khatab lebih suka shalat witir setelah tahajud. “Sederhananya, jika sudah witir di awal waktu, ketika tahajud banyak tidak harus witir lagi,” simpul Buya Yahya. *sn