Oleh: Dr.Dudung Nurullah Koswara,M.Pd (Ketua DPP AKSI dan Dewan Pembina PGRI)
SIMAKNEWS.ID – Nadiem Makarim menjadi paling menarik perhatian, saat Presiden Jokowi mengumumkan nama-nama menteri. Ini fenomenanya rada persis saat Gubernur Jawa Barat melantik nama-nama pejabat di Disdik Provinsi Jawa Barat, nama Firo menjadi paling menarik.
Nadiem Makarim adalah menteri paling muda era Presiden Jokowi periode ke dua. Nadiem Makarim terkenal dengan nama Mas Menteri. Di Disdik Provinsi Jawa Barat pun cukup terkenal Kang Firo, sebutan bagi Dr. Firman Oktora, M.Pd. yang kini menjabat sebagai “Menteri Pendidikan” wilayah VII.
Entitas guru tentu merasa bangga dan ikut bahagia. Seorang guru PNS merintis karir dan masih muda, bergelar doktor, kini menjadi Kepala KCD Wilayah VII. Sebuah pencapaian luar biasa bagi guru-guru muda. Ini tentu tak mudah. Butuh keberanian, kapasitas dan derita dedikasi tiada henti.
Sosok Firman Oktora adalah pribadi yang unik dan bisa menjadi legacy bagi entitas guru atas performa dan pencapaiannya. Tentu Ia pun sebagai manusia biasa punya sejumlah kekurangan dan kelemahan. Itulah manusia, hanya Allah yang maha sempurna. Sebagai manusia biasa, Firman Oktora sudah sangat luar biasa.
Firman Oktora adalah pribadi birokrat multitalenta di Disddik Provinsi Jawa Barat. Ia pernah berpengalaman sebagai pengurus nasional, Ketua Umum Asosiasi Guru TIK dan KKPI Nasional (AGTIKKNAS). Ia pun pemain musik, vokalis dan pengarang lagu. Sosok Firman Oktora adalah guru yang wow. Sosok Firman Oktora adalah guru paling wow.
Saat bertemu, Saat itu sebagai Ketua Pengurus Besar PGRI, Saya katakan Dr. Firman Oktora adalah “The Golden Boy”. Ini mengingatkan Saya pada petinju muda cakep yang jaya pada zamannya yakni Oscar de La Hoya. Oscar de La Hoya mendapat julukan The Golden Boy. Begitu pun Dr. Firman Oktora, layak mendapatkan apresiasi dari entitas guru.
Sebagai Ketua DPP AKSI, Ketua Dewan Pembina PGRI saat ini, Saya berharap bermunculan sejumlah “mantan” guru yang bisa menjadi birokrat pendidikan. Meningkatkan harkat martabat guru dan sukses layanan pendidikan harus terus ditingkatkan. Dalam realitasnya membangun harkat martabat guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, setidaknya harus dibangun dari “empat penjuru angin”.
Empat penjuru angin itu pertama kader-kader guru terbaik merintis karir jadi birokrat pendidikan. Kedua organisasi profesi guru wajib kolaboratif dengan birokrasi pendidikan. Ketiga Kadisdik dan gubernur yang sangat melayani entitas guru, dan ke empat masyarakat yang melek konstruktif terhadap dunia pendidikan.
Bila ada sejumlah guru hebat jadi pejabat, organisasi profesi guru berperan aktif, Kadisdik dan Kepala Daerah dan masyarakat proaktif mendukung sukses layanan pendidikan, maka dunia pendidikan akan lebih baik. Jabar Juara Lahir Batin tentu harus mendapat dukungan sepenuhnya dari kita semua. Kolaborasi, inovasi, apresiasi dan mental melayani memuliakan harus jadi dasar mentalitas kita semua, terutama para ASN.
Dr. Firman Oktora adalah Guru Yang Wow. Wow karena berasal dari guru, karena multitalenta, berpengalaman mengurus organisasi, karena pembelajar yang baik. Terutama karena usia muda. Prof. Rhenal Kasali mengatakan masa depan milik generasi muda dan siapa yang berusia muda. Era disrupsi adalah eranya yang muda terlibat, berkhidmat pada bangsa dan negara dalam posisinya. *sn.//tri