(BALI), simaknews.id – Secara khusus, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo diundang oleh Institute for Essentiol Services Reform (IESR) sebagai salah satu co-chair Civil20 (C20 Indonesia) untuk sharing keberhasilan pengembangan EBT dalam rangkaian acara G20 Side Event dan Energy Transition Working Group (ETWG) Meeting di Bali, Selasa (30/8).
Kesuksesan Provinsi Jawa Tengah mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) diapresiasi nasional. Komitmen Jawa Tengah dalam pengembangan EBT sangatlah kuat. Ini terbukti bagaimana Jateng merencanakan pembangunan energi daerahnya dan di RPJMDnya yang konsentrasi pada EBT. Ini pelajaran penting bagi daerah lain di Indonesia dan harus dicontoh, ujar Direktur Eksekutif IESR, Febby Tumiwa.
Selain itu, Jateng mengalokasikan anggaran untuk mendukung pengembangan EBT. Dimana daerah lain belum banyak yang melakukan itu. Ini perlu kita contoh, dan harapan kami daerah lain juga mencontoh Jateng bagaimana pengembangan EBT serta memobilisasi peran masyarakat,” tegasnya.
Menurut Febby, ditataran teknis, Jateng sudah melakukan pengembangan EBT dengan energi surya. Terbukti banyak gedung-gedung pemerintahan yang sudah memasang PLTS atap untuk tenaga surya.
Pada forum itu, Gubernur Jawa Tengah, GanjarPranowo mengatakan, optimalisasi EBT saat ini memang harus dilakukan karena energi fosil semakin langka dan mahal.
“Maka komitmen-komitmen terkait EBT ini harus segera kita eksekusi. Memang kami sadar ini mahal, berat dan tidak mudah. Tapi kita harus gerilya dengan kekuatan lokal yang ada,” katanya dalam rangkaian acara G20 side event dan Energy Transition Working Group (ETWG) Meeting di Bali.
Ganjar mengatakan, Jateng memiliki banyak potensi EBT yang belum dioptimalkan. Seperti panas matahari, gas rawa, geothermal, angin dan air yang tersebar di banyak daerah di Jateng.
“Ya meski belum berhasil-berhasil amat, kita sudah memulai. Kita mencoba mencari kekuatan lokal dan partisipasi dari masyarakat, untuk jalan pelan-pelan meskipun kecil. Beberapa desa sudah jalan bagus dan ini yang paling penting adalah, masyarakat bisa mandiri energi,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, dilakukan juga penandatangan kerjasama antara IERS dengan Pemprov Jateng terkait pengembangan EBT. Kerjasama dilakukan antara IERS dengan tiga OPD Jateng, yakni Dinas ESDM, Dinas LHK dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. *sn.//