(CIMAHI), simaknews.id – Rencana Pemerintah Kota Cimahi tak main-main. Bagi masyarakat Cimahi memiliki sebuah stadion yang representatif dan megah adalah mimpi dan dambaan yang tak terhingga. Dari waktu kewaktu, Stadion Sangkuriang, yang memiliki sarat sejarah dan kenangan, tampaknya menjadi harga mati untuk dipercantik, dipertahankan dan harus diperbaiki, setelah sekian lama tertunda pembangunannya sejak era Walikota Itoc Tochija, hingga ke penggantinya.
Setelah mengalami kegagalan dalam pembangunan/rehab, terlepas dari apapun alasannya, tahun ini akan menjadi harga mati untuk diwujudkan. Tak kurang pada tahun 2019, saat itu bahkan sudah ada design yang dirilis. Namun karena alasan, anggaran akhirnya pembanguna itu gagal. Pemerintah Kota Cimahi berencana merehabilitasi pada tahun 2022. Anggaran yang dipersiapkan berkisar Rp 7,5 miliar, disiapkan untuk mewujudkan rencana tersebut. Stadion Sangkuriang dikabarkan akan diperbaiki pada tahun lalu dengan dana bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Namun, belum adanya kontraktor yang penuhi syarat tender memaksa perbaikan tersebut tertunda, hingga menuai protes dan polemik.
Sebagaimana diungkapkan Kepala Dinas Budaya, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi, Budi Raharja, “Kelanjutan Stadion Sangkuriang, berdasarkan hasil pembahasan APBD 2022 sudah dianggarkan Rp 7,5 miliar,” ungkapnya, Jumat (11/3/2022). Sekitar Rp 6 miliar dari total anggaran akan fokus pada pembangunan fisik lapangan. Di antaranya, perbaikan pada rumput serta drainase lapangan. Rumput yang digunakan akan mengacu pada standar FIFA. “Untuk pembangunan fisiknya adalah sekitar 6 miliar. Kami akan fokus dulu pada lapangan bolanya,” ucapnya.
Ini sekaligus membantah sejumlah kabar, terkait rehabilitasi seluruh stadion. Ia menegaskan, kondisi selain lapangan akan tetap tidak ada perbaikan. Hal itu, tegasnya, menghindari adanya pengerjaan yang tidak efisien dikemudian hari. Pasalnya, perbaikan Stadion Sangkuriang memerlukan dana yang cukup besar dan berkelanjutan. “Akan mentenderkan konsultan pengawasnya. Seminggu setelah itu baru tender ke konstruksi, tender untuk pengawas itu cukup lama sekitar 2 bulan. Bulan Mei mudah-mudahan sudah ada pemenang, Juni sudah ada konstruksi,” pungkasnya.*(tri)