Si Jalak Harupat Buat Piala Dunia U-20, Perekonomian Kabupaten Bandung Mesti Bergairah

Si Jalak Harupat Buat Piala Dunia U-20, Perekonomian Kabupaten Bandung Mesti Bergairah

BANDUNG, simaknews.id –Perhelatan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia bisa menjadi peluang untuk menggairahkan perekonomian lokal.

Termasuk bagi pelaku usaha di Kabupaten Bandung, di mana Stadion Si Jalak Harupat menjadi salah satu tempat penyelenggaraan pertandingan.
“Ini peluang baik pelaku usaha di Kabupaten Bandung untuk mengenalkan sekaligus branding produk,” kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Kabupaten Bandung Didin Syahidin, dalam acara dialog di Sekretariat PWI Kabupaten Bandung, Soreang, Selasa (28/2/2023).
Menurut dia, Piala Dunia U-20 merupakan kesempatan bagi para pelaku UKM untuk mengenalkan produk lokal ke mancanegara.
Mengingat, warga negara asing dipastikan akan ada yang datang ke Kabupaten Bandung untuk menyaksikan pertandingan sepak bola.
“Mudah-mudahan ajang Piala Dunia ini bisa mempopulerkan produk Kabupaten Bandung, yang ujung-ujungnya buat pemasaran,” katanya.
“Soalnya, selama ini permasalahan umum produk Kabupaten Bandung itu ada di pemasaran,” lanjutnya.
Dia juga berharap omset para pelaku usaha di Kabupaten Bandung bisa meningkat, seiring dengan penggunaan Stadion Si Jalak Harupat sebagai lokasi pertandingan.
Termasuk omset pelaku usaha kuliner, yang mendominasi pelaku UKM di Kabupaten Bandung.
Didin mengklaim, pelaku UKM di Kabupaten Bandung juga siap untuk memproduksi boneka Bacuya, yang jadi maskot Piala Dunia U-20 Indonesia 2023.
Apalagi, di Kabupaten Bandung terdapat Kampung Boneka Sayati, di Desa Sayati, Kecamatan Margahayu.
“Kalau diizinkan, dibolehkan FIFA, kami siap. Pelaku UKM kami siap. Cuma ya lisensinya itu, karena kalau kami mau membuat maskot harus ada izinnya dulu,” katanya.
“Sekitar 32.000 pelaku UKM di Kabupaten Bandung, memang paling banyak kuliner, yang cinderamata sekitar 20 persen,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bandung Kawaludin mengatakan, Stadion Si Jalak Harupat masih terus disiapkan agar representatif untuk menyelenggarakan pertandingan Piala Dunia U-20.
“Kementerian PU sejak awal tahun sudah bekerja keras untuk merenovasi Si Jalak Harupat,” katanya.
“Rumput dipasang drainase di bawah tanah, sehingga kalau hujan besar tidak akan ada air menggenang. Kualitas rumput masih rekomendasi FIFA, jadi tidak diganti hanya treatment,” jelas dia.
Dengan sisa waktu penyelenggaraan sekitar dua bulan lagi, dia meyakini berbagai perbaikan tuntas, karena sejauh ini renovasi berjalan sesuai jadwal.
Sejumlah perbaikan yang dilakukan, sebut dia, di antaranya ialah ruangan penunjang, penutupan trek atletik, hingga fasilitas untuk difabel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *