hut_cmi_2025

Kenakan Kemeja Gerindra, Bacalon Bupati Bandung Barat Yayat T. Soemitra Siap Bersaing dengan Ernawan dan Dansah

Dansah

Bandung Barat, SimakNews.id – Persaingan perebutan antar bakal calon (Balon) Bupati Bandung Barat pada Pilkada 2024 mulai memanas. Sejumlah figur dari berbagai kalangan pun mulai berlomba mendongkrak elektabilitas dengan menyambangi kantung-kantung suara.

Teranyar, figur mantan Wakil Bupati Bandung Barat periode 2013-2018, Yayat T. Soemitra yang diketahui telah berlabuh di partai politik (Parpol) yang dinahkodai Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto.

Hal itu terungkap usai Yayat T. Soemitra mengenakan kemeja putih dengan lambang Partai Gerindra pada kegiatan Diskusi Publik Dialog Kepemimpinan yang digelar di STEI LPPM di Jalan Raya Caringin, Desa Margajaya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sabtu 11 Mei 2024.

Baca Juga : Penerimaan Berakhir 5 Mei 2024, KPU KBB Sudah Terima 32 Karya Maskot dan 14 Jingle Pilkada 2024

Tak hanya itu, dalam kegiatan tersebut juga turut hadir Ernawan Natasaputra dan Dansah Widansah yang tak lain merupakan Bacalon Bupati Bandung Barat yang juga mendaftarkan diri dari Partai Gerindra, meski keduanya juga daftar di sejumlah parpol lainnya.

“Sebetulnya, saya dari sejak lama sudah di Gerindra, namun ini merupakan momen yang tepat untuk mendeklarasikan diri,” kata Yayat kepada wartawan.

Yayat menjelaskan, sinyalemen dirinya berada di Partai Gerindra sudah menguat sejak dirinya mendukung pasangan 02, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lalu.

“Saat kemarin Pilpres saya mendukung 02 merupakan sinyalemen saya berada di kendaraan parpol mana,” jelasnya.

Baca Juga: Bakal Gaet Dicky Candra pada Pilkada KBB 2024, Pamriadi: Komunikasi Politik Kita Baik

Kendati demikian, Yayat menegaskan dirinya siap untuk maju dan bersaing dengan para Bacalon Bupati Bandung Barat yang mendaftar dari Partai Gerindra.

“Saya optimistis untuk bisa berlaga pada Pilkada KBB 2024,” ucapnya.

Seperti diketahui, Yayat T. Soemitra sebelumnya merupakan kader PDI Perjuangan sejak muda dan berkarir politik di partai berlambang banteng dengan moncong putih itu.

Sementara itu, Bacalon Bupati Bandung Barat lainnya, Ernawan Natasaputra mengaku optimistis untuk maju ada Pilkada KBB 2024. Sebab, usia bukan kendala atau halangan untuk dirinya bersaing dengan para pendatang baru.

Baca Juga: Plt. Bupati Bogor Tandatangani Kesepakatan Komponen Pendanaan Pilkada Serentak 2024

“Kalau saya optimistis, hadirnya pendatang baru, usia bukan halangan bukan kendala.

Sebuah pengabdian tidak pernah putus dengan usia muda,” ucapnya.

Ditanya soal kepastian untuk maju pada Pilkada KBB 2024, Ernawan menegaskan, jika dirinya kemarin mendaftarkan pencalonan sebagai Bacalon Bupati Bandung Barat ke Partai Gerindra, artinya sudah fix.

“Adanya sejumlah figur dalam kontestasi Pilkada KBB merupakan hal yang wajar. Kalau hidup gak ada persaingan ya kelar,” ucapnya.

Baca Juga: Anggaran untuk Pilkada Ditanggung Pemprov dan Pemkab

“Selain itu di hati saya sudah membidik satu sosok untuk mendampinginya, namun tetap parpol kan yang bermain,” ujarnya.

Di tempat yang sama, bacalon lainnya Dansah Widansah menyebut, persiapan yang dilakukannya sama seperti bacalon yang lain.

“Kita sudah bentuk relawan dan komunikasi dengan berbagai partai sedang berjalan. Karena hari di KBB tidak ada satupun parpol yang bisa mengusung satu tiket,* ujarnya.

“Jadi kita harus melakukan komunikasi koalisi dengan berbagai parpol,” sambungnya.

Baca Juga : Bermodalkan 125 Ribu Suara, Pamriadi Optimistis Menangkan Kursi KBB Satu

Dansah mengakui, hampir semua parpol di KBB sudah disambangi dan diajak berkomunikasi, termasuk Gerindra.

“Meski ada sejumlah figur dari kendaraan yang sama, namun saya tetap optimis bisa mendapatkan rekomendasi,” imbuhnya.

Disinggung terkait adanya opsi naik melalui jalur perseorangan atau independen, Dansah menyebut, ada kemungkinan hanya saja pihaknya harus mengukur waktu dan teknis di lapangan.

“Karena kan sekarang independen 10 persen, katakanlah ada 100 ribu, mungkin dalam waktu singkat kita harus menyediakan KTP dan lain-lain,” paparnya.

“Itu tim menilai waktunya terlalu sempit, kalau kita siapkan mungkin satu atau dua tahun sebelumnya mungkin akan bisa ke kejar. Kita kan paling duluan pendaftaran di KPU,” pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *