hut_cmi_2025

Tembus 185.299 Pengunjung, Arsan Latif Ungkap Multiplier Effect Objek Wisata di KBB pada Libur Lebaran 2024 ini

Bandung Barat, SimakNews.id – Banyaknya destinasi wisata dengan konsep beragam berdampak besar pada jumlah kunjungan wisatawan. Alhasil, lonjakan wisatawan kerap terjadi pada momen-momen besar, seperti pada libur Lebaran 2024 ini.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencatat, jumlah pengunjung di 12 destinasi wisata terbesar di KBB pada libur lebaran lalu mencapai 185.299 wisatawan.

“Angka tersebut berdasarkan sampel penghitungan dari 12 destinasi wisata yang ada di KBB,” kata Pj Bupati Bandung Barat, Arsan Latif, Rabu 17 April 2024.

Baca Juga: Selain Bagikan Puluhan Bingkisan dan Uang Ketupat, Ketua PWI KBB Titip Pesan dan Doa bagi Seluruh Anggotanya 

Menurutnya, kunjungan wisatawan ke Bandung Barat terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

“Alhamdulillah, liburan kali ini ada sekitar 185.299 wisatawan yang berkunjung ke Bandung Barat,” tuturnya.

“Dari jumlah tersebut puncak kunjungan terjadi pada tanggal 13 April atau H+3 Idulfitri yang mencapai 38.062 wisatawan,” sambungnya.

Baca Juga: KPU KBB Buka Pendaftaran Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat 2024 Dibuka, Ini Besaran Hadiah dan Persyaratannya 

Arsan tak memungkiri, tingginya tingkat kunjungan wisatawan ini berdampak langsung pada volume kendaraan menuju kawasan wisata. Imbasnya, terjadi kemacetan hampir di seluruh ruas jalan yang ada di sekitar kawasan wisata.

Oleh karena itu, pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada warga Bandung Barat yang telah turut berkontribusi dan terdampak langsung oleh aktifitas pariwisata yang terjadi sepanjang libur Lebaran ini.

“Atas nama Pemerintah Daerah, Saya mengucapkan terimakasih dan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat KBB,” ungkapnya.

Baca Juga: Selain Renggut Nyawa, Truk Terguling di Jalan Raya Cipatat KBB Bikin Pengendara Lain Berjatuhan Akibat Minyak Sawit yang Tumpah

Meski begitu, kata Arsan, tingginya tingkat kunjungan wisatawan tersebut bakal memberikan multiplier effect pada meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi masuk obyek wisata.

“Termasuk pajak hotel dan restoran yang tingkat okupansinya bisa mencapai 94 persen,” sebutnya.

Sebab, sambung Arsan, tak sedikit wisatawan yang datang hanya untuk sekedar menginap, makan dan minum sambil menikmati suasana alam Bandung Barat.

“Meningkatnya PAD juga akan digunakan untuk pembangunan dan dapat dirasakan oleh masyarakat dalam jangka panjang,” ujarnya.

“Tentunya untuk menopang meningkatnya roda perekonomian masyarakat,” ucapnya. (Advertorial Diskominfotik KBB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *