INDRAMAYU, Simaknews.id – Langit terik tak menyurutkan langkah puluhan pedagang Pasar Desa Kedungwungu, Kecamatan Anjatan, Selasa pagi (15/7/2025). Dengan wajah penuh harap, mereka datang ke Pendopo Kabupaten Indramayu. Bukan untuk berdemo, tetapi menyampaikan suara hati: permintaan penundaan rencana revitalisasi pasar desa mereka.
Pasar yang telah menjadi sumber penghidupan bagi warga selama bertahun-tahun itu, menurut para pedagang, belum memerlukan pembangunan ulang secara menyeluruh. Mereka hanya berharap ada perbaikan kecil, seperti drainase yang kerap tersumbat saat hujan turun.
“Kami bukan menolak pembangunan, tetapi kondisi pasar masih layak. Yang paling penting sekarang adalah memperbaiki saluran air. Ekonomi sedang kurang bagus, kami pedagang mohon kebijaksanaan,” ungkap seorang pedagang dengan tegas.
Mereka disambut Bupati Indramayu Lucky Hakim melalui Wakil Bupati Syaefudin, yang dengan hangat membuka ruang dialog di ruang kerjanya. Bagi Wabup, mendengar dan memahami adalah langkah pertama untuk mencari solusi bersama.
“Saya apresiasi kedatangan bapak ibu sekalian. Aspirasi ini akan segera kami sampaikan kepada Pemerintah Desa Kedungwungu agar bisa ditunda dulu revitalisasinya, sambil mencarikan jalan tengah yang terbaik,” ucap Wabup Syaefudin.
Tak hanya menjanjikan komunikasi, Wabup juga mengajak para pedagang untuk tetap berjualan dengan tenang dan menjaga suasana kondusif, agar roda perekonomian terus berputar dan pasar desa tetap hidup sebagai pusat ekonomi masyarakat.
“Pasar Kedungwungu ini punya potensi besar. Dengan kekompakan dan semangat warga, kita bisa jadikan pasar ini magnet ekonomi baru di Anjatan dan sekitarnya,” tambahnya.
Pernyataan Wabup disambut hangat. Beberapa pedagang mengangguk lega, sementara yang lain tersenyum harapan mereka tak sia-sia.
Usai pertemuan, para pedagang meninggalkan Pendopo dengan langkah yang lebih ringan membawa pulang secercah harapan bahwa suara mereka didengar, dan nasib mereka diperjuangkan.**