hut_cmi_2025
News  

Tingkatkan Kecukupan Gizi, Odesa Serukan Menanam Pohon Buah

Tujuan program ini selain meningkatkan gizi bagi para petani miskin juga dalam rangka memperbaiki kerusakan alam akibat pertanian monokultur

gizi
Sejak tahun 2016 lalu, Yayasan Odesa Indonesia  telah banyak menyebarkan bibit buah-buahan dan tanaman pangan sumber gizi seperti Kelor, Hanjeli, Kopi dan Sorgum. /ft.; Ist

BANDUNG, Simaknews.id –  Gizi rendah, termasuk masalah akut di masyarakat Indonesia yang belum teratasi dari tahun ke tahun.

Faiz Manshur Ketua Yayasan Odesa Indonesia, mengatakan Selain masalah stunting, problem kurang gizi juga menimpa hampir mayoritas warga yang tergolong miskin.

Penduduk Indonesia yang punya problem kekurangan gizi itu jumlahnya masih lebih 20 juta jiwa.

“Dari 28 juta jiwa penduduk miskin, mayoritas memiliki problem buruk dalam urusan makanan”, ucap Faiz.

di Kampung Cisanggarung, Desa Cikadut, Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, Minggu (3/12/2023).

Usai mengikuti kegiatan membagikan bibit  tanaman buah dan kelor untuk petani.

“Dan itu mudah kita temukan pada kalangan keluarga minus sejahtera di kalangan buruh tani berpendapatan rendah,” imbuhnya.

Menurutnya, gerakan membagi bibit tanaman pangan buah-buahan adalah solusi praktis perbaikan gizi bagi rakyat desa.

Sebab selama ini para petani di Kawasan Bandung Utara lebih banyak menanam tanaman pendek sayuran dengan cara monokultur.

Sumber Daya dan Model

Akibat model pertanian yang salah tersebut, banyak orang hanya mendapatkan gizi dari pangan lokal sesaat.

Selain itu, praktik pertanian monokultur sayuran juga merusak lahan.

Problem gizi di masyarakat desa salah satunya karena petani tidak memiliki sumber makanan yang bisa didapat dan dikonsumsi secara langsung.

Kalau hanya menanam sayur, apalagi hanya panen setahun dua kali, jelas kebutuhan pangan sehari-hari tidak mencukupi.

Kalau tidak menanam buah dan ternak sendiri juga sulit mendapatkan gizi karena kemampuan petani minim untuk belanja makanan yang bergizi,” papar Faiz.

Menurutnya, dengan menyebarkan tanaman buah-buahan, para petani di Cimenyan saat ini sudah banyak yang merasakan manfaatnya.

Terutama pada tanaman buah pepaya dan tanaman kelor, warga sudah bisa mengonsumsinya setiapkali panen.

“Pada musim hujan (Desember 2023 hingga Maret 2024) ini, Odesa Indonesia akan membagikan 12.000 bibit buah-buahan kepada Petani di Kecamatan Cimenyan, termasuk yang menggarap lahan di hutan Arcamanik,” kata Faiz.

“Buah pepaya cepat panen, hanya butuh sembilan bulan. Kelor cukup enam bulan. Dua tanaman ini sumber gizi baik untuk rakyat,” imbuhnya.

Sejak tahun 2016 lalu, Yayasan Odesa Indonesia  telah banyak menyebarkan bibit buah-buahan dan tanaman pangan sumber gizi seperti Kelor, Hanjeli, Kopi dan Sorgum.

Tujuan

Tujuan program ini selain meningkatkan gizi bagi para petani miskin juga dalam rangka memperbaiki kerusakan alam akibat pertanian monokultur di Kecamatan Cimenyan.

Para petani pun saat ini telah banyak mendapatkan manfaat dari kontribusi Odesa Indonesia yang selama ini gigih mencarikan bibit dari para donatur.

Oman Alif (61 tahun), seorang petani yang dipercaya Odesa Indonesia.

Ia mengurus penyebaran bibit mengatakan bahwa anjuran pertanian dari Odesa Indonesia tersebut telah banyak menolong ribuan orang. *sumber;jabarprov.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *