hut_cmi_2025
Ragam  

Tekan Prevalensi Stunting, DP3AP2KB Cimahi Adakan Pembinaan pada Calon Pengantin

Prevalensi
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menyelenggarakan Pembinaan Calon Pengantin Kota Cimahi Tahun 2023, di Aula Gedung A Kantor Pemkot Cimahi Sabtu (28/10/2023).

CIMAHI, Simaknews.idPemerintah Kota (Pemkot) Cimahi melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menyelenggarakan Pembinaan Calon Pengantin Kota Cimahi Tahun 2023, di Aula Gedung A Kantor Pemkot Cimahi Sabtu (28/10/2023).

Hal ini diselenggarakan dalam upaya untuk menekan angka prevalensi stunting adalah dengan melakukan pembinaan pada calon pengantin (catin). Intervensi pada calon pengantin sangat penting sebagai upaya preventif mencegah kelahiran bayi stunting.

Kegiatan ini diikuti oleh 100 pasang calon pengantin di Kota Cimahi yang berencana menikah pada bulan November sampai dengan Desember 2023. Narasumber dalam kegiatan ini adalah H. Yana Permana, S.Ag., M.M.Pd dari Kementerian Agama Kota Cimahi, Penyuluh Keluarga Berencana, Arie Dwi Purnama, S.Sos dan Satgas Stunting Kota Cimahi, Monica Sundawati, S.Tr., Sos., M.Kesos.

Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi mengungkapkan stunting masih menjadi masalah yang dipandang perlu menjadi prioritas di Kota Cimahi karena terkait dengan kualitas sumber daya manusia generasi penerus bangsa.

“Persentase stunting Kota Cimahi saat ini sebesar 9.35% atau sejumlah 2.928 balita dalam kondisi stunting, sedangkan berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menunjukkan prevalensi stunting Kota Cimahi sebesar 16.4%, ujarnya.

Dengan masih banyaknya anak berstatus stunting di Kota Cimahi, Dicky berkomitmen untuk memerangi stunting. Komitmen tersebut diwujudkan dalam tindakan nyata, di antaranya dengan membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebanyak 1.314 orang yang bertugas mendampingi keluarga berisiko stunting yaitu catin, ibu hamil, ibu nifas dan baduta (bayi di bawah dua tahun) di wilayah kerjanya masing-masing.

Menurut Dicky, ada beberapa hal harus dipersiapkan oleh calon pengantin, yaitu kesehatan reproduksi, kesehatan keluarga dan cara hidup berkeluarga, serta ekonomi keluarga. Selain itu pasangan calon pengantin harus memiliki kesehatan lahir dan batin yang baik. Calon pengantin juga wajib memahami soal pola asuh yang tepat untuk mencegah lahirnya anak stunting.

“Upaya penurunan stunting tidak dapat dilakukan secara instan, namun baru dapat terlihat dalam tiga hingga lima tahun ke depan. Namun demikian, upaya dalam mengurangi tingkat prevalensi stunting harus menjadi prioritas dan mendapatkan perhatian khusus,” pungkas Dicky menutup sambutannya.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Budi Ali Hidayat, S.Hi selaku perwakilan dari Kemenag Kota Cimahi, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Yanuar Taufik, Kepala DP3AP2KB Kota Cimahi Fitriani Manan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi Mulyati, Duta Genre dan Forum Genre Kota Cimahi.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *