BANDUNG BARAT, SimakNews.id – Pasangan calon (Paslon) Bupati Bandung Barat, Edi Rusyandi-Unjang Asari kembali mendapat dukungan dari kalangan ulama di Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Terbaru, dukungan untuk paslon EDUN datang dari pimpinan Pondok Pesantren Darul Irfan Cipeundeuy, KH Dindin Jamaludin di Kecamatan Cipeundey, Kabupaten Bandung Barat.
“Kami menilai pasangan EDUN memiliki visi jelas dan kuat,” kata KH Dindin Jamaludin usai bersilaturahmi dengan paslon EDUN.
Tak cuma itu, KH Dindin menyebut, pasangan EDUN memiliki program-program yang nyata di masyarakat, terutama di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi untuk pesantren.
Meski begitu, tokoh ulama di Kecamatan Cipeundeuy itu menekankan kepada pasangan EDUN untuk melakukan percepatan administrasi.
“Kami meyakini jika inisiatif itu dilakukan bakal mampu menggerakkan sektor ekonomi dan pembangunan di KBB,” ujarnya.
KH. Dindin menilai, birokrasi yang efektif dan inovatif adalah kunci untuk membuka peluang investasi dan mempercepat pembangunan, terutama dalam hal pendirian fasilitas keagamaan, pesantren, dan lembaga pendidikan lainnya.
“Masyarakat membutuhkan kemudahan, bukan hambatan,” tegasnya.
Tak cuma itu, KH Dindin Jamaludin juga menyoroti agenda besar pasangan EDUN yang akan melakukan pengembangan wisata religi di Bandung Barat.
“Dengan potensi keagamaan yang kuat di wilayah ini, wisata religi dapat menjadi motor penggerak perekonomian daerah, sekaligus meningkatkan citra Kabupaten Bandung Barat sebagai destinasi wisata berbasis spiritual,” paparnya.
“Program ini bisa peluang emas bagi masyarakat untuk terlibat dalam sektor pariwisata yang semakin berkembang,” sambungnya.
Pada momen silaturahmi tersebut, Calon Wakil Bupati Bandung Barat, Unjang Asari menambahkan, pasangan EDUN juga menggagas program insentif guru ngaji yang telah lama menjadi harapan masyarakat.
Melalui program insentif guru ngaji, jelas Kang Unjang, pasangan EDUN berkomitmen untuk memberikan apresiasi finansial kepada para guru ngaji yang selama ini telah berjuang membentuk akhlak generasi muda.
“Guru ngaji adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Kami akan memastikan mereka mendapatkan perhatian yang layak,” terang Kang Unjang.
Sejalan dengan hal tersebut, lanjut Kang Unjang, perhatian terhadap kesehatan santri turut menjadi fokus Pasangan EDUN yang dihadirkan melalui program jaminan kesehatan santri.
“Tujuan program ini memberikan akses kesehatan yang layak bagi seluruh santri di wilayah Bandung Barat. Program ini diyakini akan meningkatkan kualitas hidup santri sehingga mereka dapat belajar dengan lebih tenang dan nyaman,” bebernya.
Tak hanya itu, sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi santri, pasangan EDUN juga meluncurkan Program Santri Bertani, yakni sebuah terobosan yang memungkinkan para santri tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga keterampilan bertani yang dapat menjadi bekal ekonomi di masa depan.
“Program ini diharapkan mampu mendorong kemandirian santri dan berkontribusi pada penguatan ekonomi pedesaan,” ujarnya.***