hut_cmi_2025

Selain Kebugaran, Open Turnamen Gateball Nasional Women Cup jadi Ajang Silaturahmi bagi Para Pemainnya 

Bandung Barat, SimakNews.id – Mendengar kata ‘Gateball’ mungkin masih terasa asing ditelinga sebagian masyarakat di Tanah Air. Padahal, olahraga yang sepintas mirip golf ini mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Seperti diketahui, pada ajang Pacific Taipei Gateball Championship yang diselenggarakan di Taiwan pada 28-30 Oktober 2023 lalu, Indonesia menjadi salah satu pesertanya. Hasilnya, Indonesia mendapat dua medali, masing-masing satu emas dan perunggu.

Gateball sendiri merupakan olahraga yang pertama kali dikenalkan di Jepang, sepintas mirip golf karena sama-sama memukul bola kecil menggunakan tongkat.

Gateball dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing tim terdiri dari lima pemain dan lama pertandingan berlangsung selama 30 menit.

Baca Juga : Pemerintah Akan Luncurkan Pelayanan Satu Pintu Perizinan Kegiatan Seni dan Olahraga

Setiap pemain diharuskan memukul bola dengan melewati tiga gawang kecil setinggi 18 sentimeter dan lebar 22 centimeter agar menghasilkan poin.

Tahun ini, Open Turnamen Gateball Nasional Women Cup pun digelar di lapangan GSX Gateball Field Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang dimulai sejak 9-11 Mei 2024.

Kejuaraan yang diikuti 28 tim dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa Barat, Jakarta, Sulawesi, Kalimantan, dan Bangka Belitung ini dibagi dalam tiga kategori masing-masing beregu putri dibawah 47 tahun, tripel putri diatas 47 tahun dan tripel putri dibawah 47 tahun.

Baca Juga : Perlombaan Olahraga Tradisional Meriahkan HUT Kota Cimahi ke-22 tahun

Sekjen Pengurus Besar Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (PB Pergatsi), Pudja Samedhi mengatakan, cabang olahraga (Cabor) Gateball sudah dinyatakan resmi oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

“Kita sudah membina di 38 provinsi, 19 provinsi di antaranya berhak mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON),” katanya kepada wartawan.

Pudja menyebut, Jabar termasuk salah salah satu provinsi yang perkembangan olahraga gateball paling pesat lantaran didukung pengurus kabupaten/kota yang begitu semangat menggalang generasi mudanya untuk terlibat dalam olahraga ini.

“Namun olahraga gateball masih kalah populer dengan olahraga sepakbola yang sudah memasyarakat,” sebutnya.

Baca Juga : Wujudkan Sinergitas TNI-Polri, Satgas Marinir Ambalat XXVIII Ikuti Olahraga Bersama Di Sebatik

Oleh karena itu, pihaknya meminta pengurus kab/kota dan provinsi bergerak ke setiap sekolah untuk mengajak generasi muda meminati gateball.

“Sedikit demi sedikit, kita perkenalkan kepada pelajar supaya mereka mulai mengenal dulu, baru setelah itu bisa berprestasi,” ujarnya.

“Dengan dukungan teman-teman dari wilayah bisa menggerakkan kaum muda milenial agar bisa ikut Popnas maupun Pekan Olahraga Mahasiswa,” sambungnya.

Sementara itu, salah seorang peserta asal Jakarta, Margiati Guntur menyebut, Open Tournament Gateball National Women Cup ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, melainkan juga menjadi sarana untuk menjaga kebugaran kaum perempuan sekaligus ajang silaturahmi.

Baca Juga : Lapas Garut Ikuti Pertandingan Catur Online Pekan Olahraga Pemasyarakatan

Tak sendiri, bersama sejumlah peserta lanjut usia (lansia) lainnya, perempuan 77 tahun ini tetap semangat berkompetisi dalam turnamen Gateball tersebut.

“Gateball sebetulnya dulu untuk orang tua tapi sekarang digemari sama anak muda. Olahraga ini pertemanannya bagus sekali, walaupun terhadap lawan pun tidak ada persaingan, kita main dengan pertemanan,” kata anggota tim Zamzam Konaweha ini.

Sejak diperkenalkan tahun 2014 lalu, nenek yang telah memiliki 8 orang cucu ini belum pernah menemui kesulitan dalam memainkan olahraga gateball.

“Enggak ada (kesulitan) buat saya, latihan rutin kalau ada pertandingan. Kadang kami dimasukan grup tim Bali, pelatih dari Bali. Suka dibawa bertanding ke Bengkulu, Jambi,” ujarnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *