hut_cmi_2025
News  

Tidak Pantas Menjadi Wali Kota Cimahi

saeful
Saeful Handi Rusna Pembina SEKBER CIMAHI OTONOM. Foto: istimewa.

CIMAHI, Simaknews.id – Demo mahasiswa yang mengatasnamakan “solidaritas masyarakat Cimahi” mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta rabu (19/6) menjadi perhatian serius dari para tokoh pendiri kota Cimahi, salah satunya adalah pembina SEKBER CIMAHI OTONOM Saeful Handi Rusna menyesalkan sikap mahasiswa yang identik dengan idealisme dan cara berpikir kritis, netral saat ini terjebak didalam kepentingan politik pemilihan kepala daerah khususnya kota Cimahi.

“Saya kasihan melihat cara berpikir mahasiswa tidak cerdas dan tidak rasional karena semua yang mereka lakukan atas pesanan politik yang diduga datang dari bakal calon walikota yang sedang berupaya untuk masuk bursa calon walikota,” ujar Saeful Handi.

Sungguh disesalkan oleh Saeful Handi melihat cara berpikir calon walikota menggerakkan mahasiswa untuk membuka dugaan korupsi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintahan kota Cimahi perlu kita waspadai karena ini merusak tatanan dan pola pikir mahasiswa.

“Seharusnya mahasiswa berpikir jujur dengan idealismenya dan menerima masukan atau informasi apapun yang berkembang di masyarakat langsung ditelan begitu saja tetapi pelajari dulu kebenarannya jangan terjerumus dengan isu kebohongan pihak lain, apalagi disaat kondisi politik kepala daerah sedang berlangsung.sikap mahasiswa yang mengatasnamakan solidaritas masyarakat cimahi yang melakukan gerakan meminta KPK menuntaskan kasus korupsi mantan walikota beserta pejabat ASN sangat jelas memalukan karena proses hukumnya sudah inkrah dan amar putusannya pun tidak bersalah,” katanya.

Saiful Handi menghimbau bagi para calon walikota bersainglah dengan baik dan santun, beradab. Menjaga etika yang baik didalam komunikasi  dengan tujuan memajukan kota Cimahi yang lebih baik. Tentu didalam bersaing tunjukkan apa yang akan diprogramkan dalam visi misinya ke depan bukan dengan cara mendiskreditkan pihak lain ataupun mengobok obok pejabat ASN yang sedang giat giatnya bekerja membangun kota Cimahi yang maju dan berbudaya.

“Perlu saya tegaskan disini bahwa terbentuknya kota Cimahi otonom itu penuh dengan perjuangan masyarakat, oleh karenanya  hormati dan hargai segala perjuangan. Jangan karena merasa mampu ingin tampil sebagai calon walikota sudah merasa diri hebat lantas mendiskreditkan pihak lain. Termasuk tidak menghargai perjuangan masyarakat ataupun mencari cari kesalahan ASN hingga membuat mereka tidak nyaman bekerja, sikap seperti ini bukan lagi memajukan Cimahi tetapi MENGDEGRADASI Cimahi sehingga bakal calon walikota seperti ini tidak layak menjadi walikota Cimahi kedepan,” tegas Saiful.

Begitupun para pimpinan partai politik saya sarankan untuk dapat menseleksi dan menentukan bakal calon walikota yang amanah jujur dan tanggung jawab serta mempunyai visi misi memajukan kota Cimahi dengan cara kerja keras berpikir kreatip menciptakan masyarakatnya untuk hidup rukun dan sejahtera saling menghargai karena masyarakat kota Cimahi ini adalah miniaturnya Indonesia semua suku agama dan golongan budaya ada di kota Cimahi. (RENT/SN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *