hut_cmi_2025

Saan Mustopa: NasDem Tetap Jaga Komitmen Sebagai Partai Non-Transaksional

NasDem Tetap Jaga Komitmen Sebagai Partai Non-Transaksional
Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat, Saan Mustopa

BANDUNG BARAT,Simaknews.id – Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat, Saan Mustopa menyatakan jika partainya tetap memegang komitmen sebagai partai politik non transaksional, politik tanpa mahar, serta anti jual beli nomor urut.

Pernyataan Saan tersebut dikatakan saat membuka acara Kemah Restorasi dan Sekolah Calon Legislatif Partai NasDem tahun 2023, di Kebon Pines Cikole, Lembang, KBB, belum lama ini.

”Partai NasDem bertujuan mencetak orang-orang baik, jujur, bersih, serta amanah demi kemaslahatan masyarakat banyak,” katanya.

Oleh karena itu, lanjut Saan, Partai NasDem menggelar Kemah Restorasi dan Sekolah Calon Legislatif dengan tujuan menyiapkan kemampuan berpolitik para Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) diatas rata-rata.

Menurutnya, selama menunggu keputusan KPU untuk Daftar Calon Tetap (DCT) pada 4 November 2023 Partai NasDem mengisi kekosongan waktu menerpa diri dengan berbagai keilmuan, pemahaman, serta kemampuan bagi setiap Bacaleg.

”Ini juga bagian dari mempersiapkan diri untuk kampanye yang hanya 75 hari,” terangnya.

Saan menjelaskan, Sekolah Calon Legislatif menjadi bentuk penggemblengan kepada setiap Bacaleg agar memiliki pemahaman politik yang memadai sebagai bekal berkontestasi.

”Kami terus berupaya meng-upgrade kemampuan berpolitik para Bacaleg agar kemampuan mereka diatas rata-rata Bacaleg partai lain,” bebernya.

Selama Sekolah Calon Legislatif, para Bacaleg dibekali pengetahuan praktis tentang membranding diri sebagai Bacaleg dan cara meyakinkan orang.

Kemudian mereka juga dibekali cara kanvasing, publik speaking, pengelolaan saksi, fungsi dan peran anggota legislatif.

Para Bacaleg itu juga diberi pengetahuna tentang cara menghimpun massa, cara penggalangan politik dari setiap SDM yang kompeten dari bidangnya.

Selain itu, kegiatan juga bertujuan untuk menggali kemampuan dan kekuatan Bacaleg yang harus dieksplorasi dan dielaborasi sedemikian rupa agar mewujud dan nampak.

”Data survei serta data hasil Pemilu yang lalu sebagai bahan untuk perbaikan,” pungkasnya. (as)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *