CIMAHI,Simaknews.id – Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi, saat ini, produksi sampah di Cimahi mencapai 275 ton per hari.
Pejabat (Pj) Wali Kota Cimahi Dikdik S Nugrahawan menilai, jumlah tersebut bisa dikatakan sangat tinggi. Agar produksi sampah berkurang, Dikdik pun mengimbau masyarakat memilah sampah sebelum dibuang.
”Sebaiknya masyarakat lebih selektif memilah sampah yang memiliki nilai ekonomi,” kata Dikdik, Selasa (23/5/2023).
Dikdik mengaku, saat ini Pemerintah Kota Cimahi terus berupaya mengubah pola piker masyarakat. Salah satunya melalui program Gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah (Gerak Ompimpah).
”Kami berharap dengan Gerakan Ompimpah masyarakat secara swadaya tergerak untuk memilah sampah,” ucapnya.
Dikdik mengatakan, berdasarkan informasi yang didapat, sejauh ini 15 persen sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti adalah sampah residu.
”Jadi yang 85 persen masih bisa didaur ulang. Memilah sampah yang bisa didaur ulang ini lah yang harusnya digalakkan dan dilaksanakan masyarakat,” terangnya.
Didik menjelaskan, untuk 2023 ini, pihaknya menganggarkan Rp40 miliar untuk biaya pengangkutan sampah mulai dari lingkungan hingga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.
”Rp40 miliar itu hanya untuk pengangkutan. Belum untuk yang lainnya,” sebut Dikdik.
Menurutnya, saat ini, operasional sampah tetap diangkut oleh petugas ke TPA Sarimukti di Cipatat. Sehingga, dapat dipastikan di beberapa TPS volume sampah sudah mulai berkurang.
”Sejauh ini pengangkutan sampah dari Kota Cimahi ke Sarimukti ini tidak terganggu,” ujarnya. (as)