hut_cmi_2025

Presiden Jokowi Dorong Penguatan Kolaborasi ASEAN-Jepang

Hadapi Revolusi Industri 5.0

presiden
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan pada agenda 3 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang dengan tema "Heart to Heart Partners Across Generation" yang digelar di Hotel The Okura, Tokyo, pada Minggu, 17 Desember 2023. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

JAKARTA, Simaknews.id – Presiden Joko Widodo mendorong penguatan kolaborasi antara ASEAN dan Jepang untuk menghadapi transformasi revolusi industri 5.0.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden dalam agenda 3 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang dengan tema “Heart to Heart Partners Across Generation” yang digelar di Hotel The Okura, Tokyo, pada Minggu, 17 Desember 2023..

“Selama 50 tahun ini, ASEAN-Jepang telah bahu-membahu memperkokoh kemitraan dan merekatkan masyarakat melalui program beasiswa dan pertukaran pemuda serta budaya”tutur Presiden.

“Namun, tantangan ke depan makin kompleks,” katana.

Oleh karena itu, Kepala Negara menuturkan sejumlah hal untuk memperkuat kerja sama antara ASEAN dan Jepang.

Presiden menyebutkan salah satunya adalah dalam hal peningkatan kualitas talenta melalui kerja sama pendidikan dan pengembangan penelitian sesuai prioritas antarnegara.

Salah satunya melalui bantuan pelatihan bahasa hingga pengakuan bersama atau mutual recognition untuk keterampilan dan akademik.

“Sektor pariwisata dan inovasi teknologi juga perlu terus kita tingkatkan guna mendorong mutual understanding dan pertumbuhan ekonomi di kawasan” pungkasnya.

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia meyakini hubungan antara ASEAN dan Jepang yang terjalin lintas generasi dan dari hati ke hati dapat menjembatani perbedaan di tengah dunia yang sedang terbelah.

The bridge to peace and prosperity for mankind. That’s what we are,” tandasnya.

Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto,

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, serta Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi. *(BPMI Setpres).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *