(BANDUNG), Simaknews.id – Sebagai bagian budaya asli nusantara, kebudayaan Simalungun harus bisa tampil secara maksimal. Untuk memaksimalkan sekaligus melestarikan adat dan budaya Simalungun tersebut, masyarakat etnis Simalungun di Bandung Raya sepakat mengorganisir dirinya sebagai pengurus Pemangku Adat dan Cendekiawan Simalungun (PACS) Bandung Raya.
“PACS atau Partuha Maujana Simalungun. PACS ini merupakan organisasi kebudayaan Simalungun yang akan segera dibentuk di Bandung Raya, “kata Marittan Purba Ketua penerima Mandat Tugas DPC PACS (PMS) Bandung Raya usai acara pra-Musyawarah Cabang Dewan Pimpinan Cabang Pemangku Adat dan Cendekiawan Simalungun (Partuha Maujana Simalungun) DPC PACS (PMS) Bandung Raya, di Bandung, Jumat, 11/7/2025.
Menurut Marittan, adat Simalungun adalah manifestasi dari nilai-nilai budaya bagi masyarakat etnis Simalungun. Adat istiadat merupakan bagian dari budaya yang diwujudkan dalam bentuk tindakan dan aturan yang terstruktur.
“Budaya Simalungun harus menjadi menjadi payung besar yang menaungi segala bentuk kegiatan (horja) adat istiadat masyarakat etnis Simalungun, “pungkas Marittan yang didampingi Desmanjon Purba dan Yonfri Saragih masing sebagai Sekretaris dan Bendahara Mandat Tugas DPC PACS (PMS) Bandung Raya.
Marittan menyebutkan bahwa PACS Bandung Raya berkomitmen melaksanakan kebudayaan Simalungun secara maksimal.
”Dalam upacara adat Simalungun, ketika orang-orang mengenakan pakaian khas Simalungun, maka unsur bahasa yang digunakan adalah Bahasa Simalungun, unsur dekorasi pendukung adalah dekorasi seni grafis (pinar) Simalungun. Termasuk penyebutan/sapaan (martutur), harus sesuai dengan sistem kekerabatan Simalungun, ”papar pensiunan TNI AD ini.
Desmanjon turut menjelaskan bahwa produk kebudayaan Simalungun yang masih eksis di masyarakat hingga saat ini termasuk di Bandung Raya antara lain bahasa Simalungun, seni tari (tortor), seni musik (gual, gondrang, sarunei), seni suara (taur-taur), seni ukir/grafis (pinar), pakaian khas Simalungun (Hiou, Bulang, dan Gotong, serta aksesoris lainnya seperti Rudang Hapias dan Hudung-hudung. Produk kebudayan Simalungun lainnya rumah adat Simalungun, makanan khas Simalungun, dan adat istiadat.
“Falsafah Habonaron do Bona (kebenaran sebagai dasar. Red-) sebagai motto Pemerintah Kab. Simalungun dan Sapangambei Manoktok Hitei (Bersama Menciptakan Jalan/Peluang. Red-) sebagai motto Pemerintah Kota Pematang Siantar adalah produk kebudayaan Simalungun, “tutur Desmanjon Purba.
Dia menambahkan, kegiatan Adat Simalungun yang lestari hingga saat ini antara lain upacara perkawinan (Marhajabuan), upacara kematian (Marujung Goluh Sari/Sayur Matua), dan upacara Mangongkal Holi (mengangkat tulang-belulang), upacara memasuki rumah, dan lain-lain.
“Pra-Muscab merekomendasikan agar pelaksanaan upacara adat Simalungun ini haruslah memiliki unsur-unsur Kebudayaan Simalungun, “kata Desmanjon.
Selain itu, kata Desmanjon, peserta pra-Muscab merekomendasikan agar DPC PACS Bandung Raya segera mensosialisasikan adat dan kebudayaan Simalungun secara maksimal. Penanggap seperti Frans Sipayung, Yonfri Saragih, Jhon Herdin Sipayung, dan Hamonangan Saragih memberikan usulan kegiatan seperti pembuatan buku saku (buku yang praktis, menarik, dan sederhana. Red-) tentang adat dan kebudayaan Simalungun, membuat program Sekolah Adat di Youtube, membuat program sayembara Konten Budaya Simalungun di Media Sosial dan Media Elektronik, maupun seminar dan simulasi adat Simalungun secara zoom maupun secara langsung.
“Terdapat usulan program yang bertujuan agar budaya Simalungun khususnya di Bandung Raya tersosialisasi secara maksimal sehingga pada pelaksanaan upacara adat dapat berjalan maksimal juga (paripurna. Red-), “kata Desmanjon.
Kegiatan pra-Muscab PACS (PMS) Bandung Raya, tampak dihadiri Dr. Kristwan G. Damanik, S.H., M.Hum., Sukamto Girsang, S.E., St. Em. Johnmen Saragih, S.H., Ferdiansen Purba, Sy. Jon Immanuel Saragih, Frans J. P. Sipayung, S.T., dan St. Tunggul D. Sinaga. Juga tampak hadir, Ir. Jhon Herdin Sipayung, St. Ely Henry Purba, S.E., St. Sampe Mauli Sijabat, S.T. dan St. Em. Hamonangan Saragih.
Dari unsur pengurus harian yang diusulkan tampak hadir semua dalam pra-Muscab ini. Mereka antara lain Ketua DPC PACS (PMS) Bandung Raya, Marittan Purba bersama para Wakil Ketua yaitu Erwin R. Damanik, Noir P. Purba, Ph.D. (Pg.Cert.OC), dan Jarisman Saragih. Sekretaris DPC adalah Desmanjon Purba, S.S., bersama para wakil sekretaris yaitu Erikson Purba, S.H., Sardiaman Saragih, S.T., dan Jan Wanter Sinaga tampak hadir. Hadir juga Bendahara Ir. Benjani Saragih dengan Sy. Rismawati Saragih, S.E. sebagai Wakil Bendahara. */Red.