hut_cmi_2025

Masuki Musim Pancaroba, Dua Kecamatan di Bandung Barat Terjangkit DBD

DBD
Ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) tengah mengancam warga yang ada di dua kecamatan di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

BANDUNG BARAT, Simaknews.id – Ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) tengah menghantui warga yang ada di dua kecamatan di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Adanya temuan kasus DBD tersebut dipicu kondisi cuaca yang memasuki musim pancaroba dan berpotensi perkembangbiakan jentik nyamuk Aedes Aegypti berkembang.

Guna mengantisipasi kasus DBD kian meluas, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) meminta masyarakat untuk waspada ancaman DBD saat memasuki musim pancaroba akibat peralihan cuaca yang terjadi saat ini.

Baca Juga : Penuhi Kualifikasi dan Kompetensi, 20 PPK Perwakilan KBB Ikuti CPSp Tipe C

Pasalnya, perubahan cuaca yang terjadi menjadi penyebab meningkatnya populasi nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi penyebab DBD.

“Masyarakat harus mewaspadai ancaman demam berdarah akibat perubahan cuaca yang terjadi di Bandung Barat,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan KBB, Nurul Rasihan kepada wartawan.

Nurul menyebut, hal itu menyusul adanya puluhan warga Bandung Barat yang berada di Kecamatan Cililin dan Kecamatan Cikalong Wetan mengalami positif DBD.

“Warga yang positif demam berdarah di Kecamatan Cililin berjumlah 61 orang, Kecamatan Cikalong Wetan 80 orang dan Kecamatan Rongga 2 orang,” sebutnya.

Baca Juga : Lindungi Anak dari Kekerasan, Disdik KBB Segera Deklarasikan Sekolah Ramah Anak

Nurul menjelaskan, perubahan cuaca memasuki musim hujan membuat populasi nyamuk meningkat. Bahkan, dapat mengakibatkan DBD.

“Saat masuk musim hujan biasanya banyak kasus terjadi terutama kasus demam berdarah,” jelasnya.

Kendati demikian, Nurul menerangkan, tidak semua jenis nyamuk dapat mengakibatkan gejala demam berdarah.

“Terjadinya demam berdarah, dikarenakan adanya virus dalam tubuh nyamuk tersebut,” terangnya.

Nurul juga mengingatkan agar masyarakat di Bandung Barat untuk tidak melakukan pengasapan (Fogging) upaya pencegahan penyakit demam berdarah. Melainkan bisa dilakukan melalui cara 3M.

“Yang dimaksud 3 M antara lain, Menguras tempat penampungan air. Menutup tempat-tempat penampungan air. Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia,” paparnya.

Baca Juga : Komunitas Ojol Sajalur KBB Deklarasi Dukung Gus Muhaimin Jadi Presiden di 2024

“Fogging bukan solusi yang tepat, solusi yang tepat adalah masyarakat melakukan 3 M,” ucapnya.

Nurul menyarankan agar masyarakat menaburkan bubuk abate yang bertujuan untuk membunuh larva nyamuk.

Dengan langkah tersebut, tambah Nurul, bisa mencegah perkembangbiakan menjadi nyamuk dewasa yang nantinya menjadi pelaku utama tersebarnya penyakit demam berdarah.

” Masyarakat bisa minta abate ke Puskesmas, dan itu gratis,” tandasnya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *