BANDUNG BARAT, SimakNews.id – Sebagai satu-satunya Calon Wakil Gubernur Jawa Barat yang mewakili kaum perempuan, Gitalis Dwi Natarina kini tengah gencar menyuarakan isu kesetaraan perempuan di Jawa Barat dalam kampanyenya.
Terbaru, penyanyi jebolan ajang pencarian bakat KDI musim kedua itu menyoroti berbagai potensi yang dimiliki perempuan dalam berbagai bidang kepada warga Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Di hadapan ratusan emak-emak, perempuan yang akrab disapa Teh Gita itu menyebut bahwa perempuan itu bagian integral dari masyarakat lantaran kaum hawa itu memiliki kelompok, pengalaman, pendidikan, wawasan dan menjadi pemimpin di kelompoknya.
Sehingga, sambung Teh Gita, perempuan juga harus memegang tonggak kekuasaan dalam arti agar kaum perempuan bisa inklusif dan efektif, dengan begitu bisa melahirkan program-program yang adil.
“Jangan lagi ada kekerasan terhadap perempuan, jangan lagi ada kemiskinan terhadap perempuan, jangan lagi ada diskriminasi untuk perempuan dan anak-anak kita,” ujarnya.
Sebagai Cawagub nomor urut 1 dan satu-satunya perempuan yang menjadi kontestan, dirinya berharap bisa menjadi garda terdepan untuk meningkatkan indeks kebahagiaan warga Jabar.
“Sebab indeks kebahagiaan Jabar ini ke lima terendah di Indonesia yakni hanya 70,23 persen. Banyak kaum perempuan yang menjadi pengangguran,” ucapnya.
Oleh karena itu, jika pasangan calon Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina terpilih pada Pilgub Jabar 2024 pihaknya bakal menyiapkan program pelatihan, bimbingan usaha dan pemberian modal usaha khusus bagi ibu-ibu rumah tangga.
Tak cuma itu, sebut Teh Gita, pihaknya pun bakal memberikan insentif untuk para guru ngaji yang ada di Jawa Barat.
“Bukan hanya insentif, tapi juga kita akan siapkan tunjangan hari raya juga bagi para guru ngaji dan pasangan Jabar Bahagia jadi satu-satunya Calon yang punya modal,” sebutnya.
Selain persoalan sosial ekonomi, sambung Teh Gita, tingkat kekerasan terhadap perempuan di Jawa Barat yang masih banyak terjadi.
“Jadi dalam hal ini kita sebagai perempuan, siapa lagi kalau bukan kita, kalau bicara optimis, saya optimis dan yakin sama Allah SWT, lillahi ta’ala,” ucapnya.
Tak cuma itu, maraknya Pekerja Migran Indonesia (PMI) juga menjadi catatan khusus bagi pasangan Jabar Bahagia. Menurutnya, program pelatihan, bimbingan usaha dan pemberian modal usaha khusus bagi ibu-ibu rumah tangga bisa menjadi solusi bagi mereka.
“Di luar itu tahu sendiri banyak TKW-TKW kita yang disiksa dan lain sebagainya. Makanya kenapa perempuan di sini harus kita bela, mengapa perempuan di sini harus kita berikan program-program yang pas dengan mereka untuk mengurangi tingkat frustasi perempuan untuk datang ke luar negeri,” paparnya.***