GARUT, Simaknews.id – Nasib Ida Safitri, warga Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut berubah total usai mendapatkan bantuan pinjaman modal dan bimbingan usaha dari BTPN Syariah.
Dengan modal awal hanya Rp1,5 juta, ditambah bimbingan usaha selama satu minggu, ia yang merintis usaha cuanki tersebut kini mampu meraup omzet hingga ratusan juta rupiah dalam satu bulan.
“Saya awalnya bingung untuk memulai usaha, karena tidak punya modal dan belum pernah terjun ke dunia usaha. Tapi setelah mendapat bantuan pinjaman dari BTPN Syariah sebesar Rp 1,5 juta dan bimbingan dari petugas lapangan (Community Officer/CO) BTPN Syariah, saya jadi berani memulai usaha membuat cuanki. Alhamdulillah, sekarang hasilnya memuaskan. Dari modal minim, usaha saya kini sudah berkembang,” ujar Ida usai kegiatan media briefing di Aula Hotel Santika, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut belum lama ini.
Ida mengatakan, pendampingan dari BTPN Syariah melalui program “kumpulan” menjadi kunci penting bagi kesuksesan usahanya. Menurutnya, program ini tidak hanya memberikan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan dan strategi usaha, tetapi juga menjadi tempat bagi para nasabah untuk saling berbagi inspirasi.
“Saya merasa terbantu dengan adanya kumpulan ini, karena kami bisa berjuang bersama-sama. Kami mendapatkan banyak manfaat, termasuk cara mengatur keuangan agar bisa mengangsur tepat waktu dan pengetahuan lain yang sangat berguna,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Pembiayaan Area Garut BTPN Syariah, Haryanto Nugroho, menjelaskan bahwa melalui program kumpulan, BTPN Syariah berupaya memberdayakan ibu-ibu di Garut agar memiliki empat perilaku unggul: Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS).
Ia menuturkan, Kumpulan menjadi wadah BTPN Syariah dalam memberdayakan masyarakat inklusi di Garut, sehingga mereka mampu membangun perilaku unggul dan meraih kesuksesan dalam usaha.
Menurut Haryanto, hingga saat ini BTPN Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp170 miliar kepada lebih dari 29 ribu nasabah di Kabupaten Garut, Jawa Barat, termasuk Ida yang kini menjadi salah satu contoh nasabah inspiratif. (Adero)