hut_cmi_2025
News  

Inflasi Tahunan Jawa Barat 2024 Tercatat Terendah dalam 3 Tahun Terakhir

KOTA BANDUNG, Simaknews.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat melaporkan bahwa tingkat inflasi di Jawa Barat pada Desember 2024 mengalami kenaikan sebesar 0,35% secara month-to-month (mtm).

Statistik ini diungkapkan oleh Statistisi Ahli Madya BPS Jawa Barat, Ninik Anisah, dalam rilis resmi terbaru. Kamis, (02/01/2025).

“Dari hasil pemantauan harga dan penghitungan inflasi, inflasi Desember 2024 ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, tetapi masih lebih rendah dibandingkan Desember tahun lalu yang mencapai 0,37%,” jelas Ninik.

Ia menambahkan bahwa secara year-to-date (ytd) dan year-on-year (yoy), inflasi pada Desember 2024 berada pada angka yang sama, yaitu 1,64%. Angka ini mencerminkan total inflasi sepanjang tahun 2024, yang menjadi inflasi tahunan terendah dalam lima tahun terakhir.

“Inflasi tahun ini jauh lebih terkendali dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebagai contoh, pada 2022 inflasi mencapai 6,04%. Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh stabilnya harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau,” lanjutnya.

Kelompok pengeluaran Makanan, Minuman, dan Tembakau menjadi penyumbang terbesar inflasi month-to-month dengan andil 0,31%. Kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran turut menyumbang inflasi sebesar 0,02%.

Sementara itu, secara year-on-year, inflasi terbesar didorong oleh kenaikan harga emas perhiasan dengan andil 0,39%, diikuti oleh komoditas beras, minyak goreng, sigaret kretek mesin, dan kopi bubuk.

“Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya juga memberikan kontribusi signifikan sebesar 0,47%,” ungkap Ninik.

Rilis BPS juga mencatat perbedaan inflasi antar kabupaten/kota di Jawa Barat. Kota Sukabumi mencatat inflasi tertinggi secara month-to-month, yaitu 0,84%, sedangkan Kabupaten Bandung mencatat inflasi terendah sebesar 0,2%. Secara year-on-year, Kota Sukabumi kembali mencatat inflasi tertinggi di 2,59%, sedangkan Kabupaten Subang menjadi yang terendah dengan 0,93%.

“Inflasi yang lebih tinggi di Kota Sukabumi ini sebagian besar dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas makanan menjelang Natal dan Tahun Baru,” ujar Ninik.

Inflasi di bulan Desember cenderung lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, terutama karena adanya perayaan besar seperti Natal dan Tahun Baru.

Namun, BPS mencatat bahwa inflasi Desember tahun ini tetap dalam kategori terkendali dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Secara umum, tekanan inflasi pada kelompok makanan tahun ini lebih rendah, karena harga mulai kembali normal setelah sempat melonjak di awal tahun,” kata Ninik menutup penjelasannya.

Dengan inflasi yang relatif rendah di tahun 2024, harapannya stabilitas harga dapat terus dijaga untuk mendukung daya beli masyarakat Jawa Barat.**

Sumber : BPS Prov Jabar
Editor    : ade rohana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *