hut_cmi_2025
News  

Pemkot Cimahi Gelar Gerakan Pangan Murah

CIMAHI, Simaknews.id – Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) Tahun 2023, Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi menyelenggarakan sejumlah rangkaian kegiatan. Hal itu dilakukan sebagai upaya Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan dan pengendalian inflasi.

Kegiatan yang dilaksanakan diantaranya mengikuti rapat inflasi secara daring melalui Zoom Meeting dengan Kementrian Dalam Negeri RI dan Badan Pangan Nasional bertempat di Command Center Pemkot Cimahi dipimpin langsung Pj. Wali Kota Cimahi Dikdik S. Nugrahawan. Juga digelar Pelantikan Pengurus Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Cimahi periode Tahun 2023 – 2028, serta Gerakan Pangan Murah (GPM) berlangsung di Selasar Gedung B Kompleks Pemkot Cimahi.

Komoditas yang tersedia berupa  produk dari KTNA, KWT, Gapoktan dan Para Pelaku Usaha Pangan yang berKTP Cimahi. Hadir juga Bulog Kantor Cabang Bandung sebagai tugas pelaksanaan menjual Beras SPHP dengan harga Rp54.000/5 Kg, disamping juga dihadirkan dari hasil pertanian Kota Cimahi berupa pangan pokok dan pangan segar seperti telur, daging, cabe, bawang merah, daging sapi dan daging ayam berikut produk olahannya.

Tujuan utama kegiatan peringatan ini sekaligus untuk meningkatkan daya saing warga pelaku usaha disamping meningkatkan omzet penjualan mereka, dan ini menjadi tugas pemerintah untuk membina, membela dan membeli, serta memotong alur distribusi yang seringkali menyebabkan harga di tingkat konsumen mahal. Beras SPHP dijual ke masyarakat dengan harga standar nasional, hal ini juga dalam upaya mengendalikan mahalnya harga beras di pasaran.

Pj. Wali Kota Cimahi H. Dikdik S. Nugrahawan menyampaikan, kenaikan harga beras di Kota Cimahi juga terjadi merata di seluruh daerah lain. “Kenaikan komoditi relatif sama dengan daerah lain. Meskipun hal ini menjadi catatan karena kami diminta untuk menurunkan harga, namun perlu diingat bahwa Cimahi bukan daerah penghasil dan sangat bergantung dari produksi daerah yang lain,” jelasnya.

Urban farming, lanjut Dikdik,  menjadi salah satu solusi untuk mengatasi lahan pertanian di Kota Cimahi yang sangat terbatas. “Ke depannya, urban farming ini bisa menjadi andalan, harapannya urban farming akan dapat dinikmati masyarakat Kota Cimahi,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya menilai dengan adanya KTNA Kota Cimahi, Pemkot Cimahi dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk mendukung keberhasilan pembangunan pertanian dan perkebunan di Kota Cimahi.  Sehingga dapat mendongkrak perekonomian di Kota Cimahi.

“KTNA memiliki peran strategis, khususnya dalam membantu para petani, peternak dan pembudidaya ikan untuk menghadapi tantangan yang semakin besar ke depannya, baik dalam aspek budidaya  maupun pemasarannya,” tuturnya.** 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *