KAB.BOGOR, Simaknews.id – DP3AP2KB Kabupaten Bogor dan Dinas Sosial Kabupaten Bogor memberikan bantuan nutrisi tambahan 1.000 dus bagi 250 bayi.
Bayi usia 1-2 tahun hasil bulan penimbangan bayi di 13 desa yang tersebar di lima kecamatan, penerima manfaat.
Bantuan ini upaya untuk mendukung percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Bogor, di Aula Rapat Bappedalitbang Kabupaten Bogor.
Pekerjaan ibu, tinggi badan ayah, tinggi badan ibu, pendapatan, jumlah anggota rumah tangga, pola asuh, dan pemberian ASI eksklusif.
Beberapa faktor lain seperti pendidikan ibu, pengetahuan ibu mengenai gizi, pemberian ASI eksklusi. Dapat menjadi penyebab stunting.
Perhatian dan Penanganan
Sebagai salah satu masalah kesehatan nasional, stunting perlu mendapatkan perhatian dan penanganan khusus dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, hingga tingkat keluarga.
Dengan kondisi demikian, maka Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan bahwa terdapat 3 upaya yang akan dilakukan untuk mencegah stunting yang akan dimulai pada periode pra kehamilan wanita.
Upaya Penurunan Stunting
Berikut ini adalah 3 upaya yang akan dilakukan guna mencegah stunting di Indonesia, diantaranya adalah:
-
Pemberian TTD (Tablet Tambah Darah) bagi para remaja putri
-
Melakukan pemeriksaan kehamilan dan pemberian makanan tambahan pada ibu hamil guna mencukupi kandungan gizi dan zat besi pada ibu hamil.
-
Pemberian makanan tambahan berupa protein hewani pada anak usia 6-24 bulan seperti telur, ikan, ayam, daging dan susu.
Menteri Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa ketiga upaya pencegahan stunting yang telah disebutkan diatas, merupakan program yang mendesak untuk dilakukan.
Sehingga dengan adanya upaya tersebut, diharapkan mampu memberikan dampak yang baik terhadap penurunan angka stunting di Indonesia. Cegah Stunting itu Penting!
Berdasarkan e-PPGBM Tahun 2022, jumlah balita stunting di Kabupaten Bogor mengalami penurunan cukup signifikan.
Statistik
Dari sebesar 4,78% kini pada tahun 2023 turun menjadi 1,59%.
Lina Yuliana, Kepala Bidang Pembinaan Keluarga Berencana, mengungkapkan,
DP3AP2KB Kabupaten Bogor terus berupaya melakukan percepatan penurunan stunting.
Pertama melalui prevelensi stunting, intervensi lintas sektor baik spesifik dan sensitif pada hasil penimbangan balita.
Pendampingan
DP3AP2KB Kabupaten Bogor memberi pendampingan dalam upaya mempercepat penurunan stunting.
Semua calon pengantin/calon Pasangan Usia Subur (PUS), memerima pendampingan.
Guna mengidentifikasi permasalahan dan rencana tindak lanjut di tingkat kabupaten, dan audit kasus stunting periode I dan II.
“Terutama penduduk yang mempunyai kemandirian bermasyarakat serta memiliki budaya perilaku hidup bersih dan sehat dalam upaya mewujudkan Bogor New Zero Stunting Tahun 2024,” lanjutnya.
Calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca melahirkan, ibu menyusui dan baduta, di audit stunting.
Untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Bogor, terang Subkor Advokasi dan KIE, Maman Supardi. *