hut_cmi_2025
News  

Adhitia Tinjau Bencana Pergeseran Tanah di RW 19 Kelurahan Cibabat Cimahi Ini Langkah Pemkot Cimahi

Pergeseran Tanah
Wakil Wali Kota Cimahi Adhitia Yudisthira saat meninjauuu Bencana Pergeseran Tanah di RW 19 Kelurahan Cibabat Cimahi, Kamis (10/04/2025).

CIMAHI, Simaknews.id – Pemerintah Daerah Kota Cimahi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah Daerah Kota Cimahi (BPBD) menggelar Peninjauan Bencana Pergeseran Tanah di RW 19 Kelurahan Cibabat Cimahi, Kamis (10/04/2025).

Wakil Wali Kota Cimahi Adhitia Yudisthira yang hadir dilokasi menyampaikan dampak dari bencana pergeseran RW 19 Cibabat, pada prinsipnya diakibatkan karena pemukiman penduduk terdapat eks galian tambang sehingga terjadi pergeseran tanah.

“Pemerintah harus cepat melakukan kajian, kira-kira dampaknya meluas apa tidak. Untuk melakukan kajian tersebut maka rumah eksisting yang terdampak warga harus dibongkar. Mau membongkar rumah ya warganya harus menerima dulu, Alhamdulillah dari total 14 KK yang terdampak 11 rumah dan 46 jiwa semua menerima rumahnya untuk dibongkar,” Ujar Adhitia.

Adhitia mengatakan bahwa Pemerintah memberikan solusi merelokasi para warga yang terdampak ke Rusun Leuwigajah juga termasuk insentif dan kompensasi dari bantuan sosial tidak terduga (BTT).

“Hari ini Alhamdulillah hadir dari Kementrian Sosial memberikan bantuan, dari BNPB dan BPBD Provinsi juga ada memberikan bantuan. Sekarang tinggal kita pikirkan korban supaya hidupnya terjamin kemudian kita kaji lahannya. Kalau memang ada potensi berdampak lebih luas maka itu yang harus kita rapatkan lagi dan kita pikirkan lagi bagaimana solusinya,” Tambahnya.

Adhitia juga menyampaikan bansos tak terduga memang ada posnya, kita tempuh aturannya, kita juga masih punya dana Belanja Tidak Terduga (BTT) cukup untuk penyelesaian dalam waktu cepat. Kalau hasil kajian tidak harus direlokasi berarti tidak menggunakan BTT kita bisa anggarkan di perubahan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi menyampaikan memang cuaca juga cukup deras beberapa hari kemarin setelah pergerakan tanah amblas yang pertama sekarang dari 10 rumah menjadi 11 rumah terdampak, dari 12 KK terdampak jadi 14 KK, dan dari 35 jiwa jadi 46 jiwa.

“Langkah-langkah tetap kita ambil meninjau dan melihat ke lokasi agar tidak terjadi potensi korban jiwa yang akan terdampak. Menurut asesmen cepat kami, di update lagi dengan tambahan 1 rumah dan 2 KK tersebut sekitar 720 juta terdiri dari internal reguler dan eksternal reguler,” Ujarnya.

Fitriandy juga mengatakan kalau jenis rumpun bencana besar itu longsor. Longsor itu dibagi beberapa ada pergerakan dan ada tanah amblas. Bencana ini merupakan tanah amblas.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *