KABUPATEN BANDUNG,Simaknews.id – Kepala Desa (Kades) Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung Ismawanto Somantri ngamuk minta jalan rusak di perbatasan diperbaiki.
Dalam video yang beredar di media sosial, Isamawanto berjalan digenangan air yang ada di badan jalan, sambil memperlihatkan jalanan rusak.
”Di kota bagus. Tapi kalau di pinggiran jalannya masih seperti ini. Masih rusak tergenang air,” katanya seraya memperlihatkan jalanan yang rusak itu.
Dia pun mengaku, jika jalan tersebut bisa diperbaiki oleh pemerintah desa, dia pun akan memperbaikinya.
”Tapi ini adalah kewajiban pemerintah daerah harus bisa memperbaikinya,” ucap Ismawanto.
”Sampai dengan saat ini Indonesia merdeka, belum pernah jalan ini diperbaiki. Sampai sekarang,” terangnya dalam video tersebut.
Saat dikonfirmasi, Ismawanto mengakui jika memang yang ada dalam video dan menjadi viral itu adalah dirinya.
Bahkan, dia mengaku kerap membuat video yang memperlihatkan kondisi jalan yang rusak. Hal itu dilakukan agar diperhatikan oleh pemerintah.
Dia juga sengaja memberitahukan kondisi wilayah di pedesaan seperti apa dan bagaimana. Sebab, jalan tersebut merupakan akses yang dilalui masyarakat.
”Biar pemerintah itu tau kondisi wilayah di pedesaan sebenarnya itu seperti apa,” ucapnya, Selasa (21/3).
Ismawanto mengaku merasa dibohongi. Sebab, setiap jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) atau Pemilihan Umum (Pemilu) banyak yang datang dan berjanji akan memperbaki jalan rusak tersebut.
Namun kenyataannya, hingga saat ini tak ada perbaikan yang dijanjikan tersebut.
”Saat Pilkada atau Pemilu mereka turun kelapangan untuk suara masyarakat dan berjanji. Tapi setelah selesai acara, kok ditinggalkan begitu saja,” bebernya.
Dia mengatakan, apa yang dilakukannya bagian dari mengingatkan kepada orang-orang yang telah berjanji. ”Ya mungkin mereka lupa. Itung-itung saya mah hanya mengingatkan saja,” katanya.
Bahkan, dia mengaku sengaja memviralkan video-videonya, agar mendapat perhatian dari pemerintah. Sehingga, datang langsung ke lokasi.
Ismawanto berharap jika program Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait Program Jalan Mulus yang diupayakan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bisa sampai ke desanya.
”Yang jelas ada hikmahnya juga. Masyarakat jadi termotivasi dan terdorong menyuarakan hal yang sama tentang keluhan jalan rusak,” jelasnya.
Menurutnya, kondisi jalan yang rusak kerap menimbulkan kecelakaan. Namun, dirinya enggan menyebarkan kejadian itu.
”Sering celaka atau terpeleset mah tapi kan tidak diberitakan. Saya kan menyampaikan video itu agar masyarakat juga merasa dikasih tau karena tidak untung juga bagi saya,” bebernya.
”Tapi saya kan selaku pemangku jabatan di wilayah. Kalau masyarakat mengeluh dan tidak berani menyampaikan, masa saya tinggal diam saja,” jelasnya.
Dirinya pun ingin jika dari desa melakukan perbaikan sendiri, namun menurutnya perbaikan tersebut bukan kewenangan desa.
“Kalau ada kewenangan dari desa iya sedikit-sedikit lah 100 sampai 200 meter bisa, walaupun kondisinya tidak semaksimal mungkin. Yang jeleknya sama saya mah diberesin dulu lah di pilihan dulu,” tegasnya.
Dia menyebut, setidaknya ada 10 hingga 20 kilometer jalan yang rusak di wilayahnya itu, yakni dari kawasan Dewata, Paranggong, hingga Cianjur Garut.
”Saya mah minta ke pemerintah meskipun tidak semua minimal yang jelek bisa turun bisa memperbaiki yang sedikit jadi seolah terperhatikan,” tutupnya. (as)