hut_cmi_2025

KDM Tinjau Kegiatan Penguatan Karakter dan Bela Negara Bagi Pelajar di Kodim 0610/Sumedang

SUMEDANG, Simaknews.id Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi eninjau kegiatan Penguatan Karakter dan Bela Negara Bagi Pelajar di Kodim 0610/Sumedang, Jumat (9/5/2025). Kegiatan tersebut pengelolaannya di bawah Bupati Sumedang dan Dandim 0610/Sumedang serta diawasi oleh Danrem dan jajaran Polri.

“Yang punya metodologi ini adalah Bupati, karena ini pengelolaannya di bawah Bupati dan Dandim serta diawasi oleh Danrem. Kemudian nanti jajaran Polri juga mengawasi bagaimana mereka menghilangkan kebiasaan berkendaraan bermotor dibawah umur termasuk penggunaan gadget,” ujarnya.

Menurut Gubernur metodologi ini sudah sangat baik, karena meliputi psikologi, cek kesehatan, kecukupan gizi, berat badan dan yang lainnya.

“Ini menjadi dasar utama untuk bagaimana nanti sebelum masuk dan setelah masuk perubahannya,” katanya.

Gubernur menegaskan kegiatan tersebut menunjukan kepada publik bahwa kegiatan ini bukan pendidikan militer, tetapi pendidikan kedisiplinan siswa agar siswa lebih disiplin dan sehat.

“Ini menunjukan kepada publik, ini bukan pendidikan militer tapi ini adalah pendidikan kedisiplinan siswa agar siswa mau minum air putih, mau makan makanan yang bergizi, bernutrisi dan mau berolahraga,” tegasnya.

Gubernur menyebutkan kegiatan Penguatan Karakter dan Bela Negara Bagi Pelajar ini akan dilaksanakan di semua daerah di Jawa Barat.

“Pokonya semua daerah yang berkebutuhan, dan Bupatinya jangan merasa gengsi dan takut. Karena nanti ketika ditempat lain sudah tertib dan rapih, tiba-tiba di kabupatenya ribut geng motor tidak terkendali, justru itu akan malu,” ujarnya.

Dikatakan Gubernur tumbuhnya anak-anak nakal yang tidak terkendali, merupakan bagian dari intropeksi pendidikan. “Bahwa sistem pembelajaran dan mengajar kita di sekolah serta kewibawaan guru menjadi faktor kenapa anak-anak berprilaku seperti ini. Untuk itu pendidikan harus melakukan evaluasi secara total, baik terhadap sistem maupun guru-guru di sekolah,” terangnya.

Gubernur menambahkan ke depan guru yang malas atau pegawai yang malas akan dimasukan barak tentara.

“Nanti dalam waktu tidak terlalu lama, sekitar bulan Juli, orang yang mabuk dijalanan atau orang yang bikin rusuh dimana-mana akan saya masukin barak tentara. Tapi ini ada metodologinya, karena mereka mempunyai keluarga maka akan dipekerjakan dalam pekerjaan kontruksi pemerintah dan mereka mendapat honor dari pekerjaan, ini akan dilaksanakan secara bertahap,” imbuhnya.

Pemprov Jabar akan melaksanakan MoU dengan Polda Jabar dan Polda Metro termasuk para Bupati dan Walikota untuk mendisiplinkan kembali siswa-siswa dalam berlalulintas, 16 Mei mendatang.

“Maka nanti dilapangan tidak boleh lagi ada rasa ragu melakukan tindakan pelanggaran lalulintas. Berikutnya patroli harus diperkuat, geng motor harus tertangani dengan patroli,” kata Gubernur Dedi.

Bupati Dony Ahmad Munir mengatakan kegiatan ini sudah dipersiapkan secara matang. “Ini sudah dipersiapkan secara matang, melibatkan pemerintah, Kodim dan pihak-pihak terkait lainnya. Selama satu bulan ini kita akan cukup koperatif, karena ada pendidikan tentang kebangsaan, keagamaan, pembentukan karakter, kedispilinan, dan keterampilan pertanian,” katanya

Selain itu menurut Bupati, akan ada kegiatan parenting bagi orang tua siswa. “Inilah yang membedakan Sumedang dengan daerah lain, di sini nanti selama dua hari akan ada parenting bagi orang tuanya tentang bagai mana mendidik anak-anak sehingga ketika pulang ke rumah orang tuanya sudah siap untuk membimbing dan mendidik anaknya,” tuturnya.

Salah satu pendidikan yang diterapkan di kegiatan tersebut yakni pendidikan Panca Waluya (cageur, bageur, bener, singer).

“Saya berterima kasih kepada jajaran Pemda dan yang sudah menyiapkan kegiatan ini secara matang dan komprehensif. Dan jangan bayangkan ini seperti barak militer atau wajib militer,” ucapnya

Bupati menyatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu ikhtiar dari Pemda Sumedang dengan bimbingan dari Pemprov terkait dengan kebijakan yang solutif, aplikatif untuk menyelesaikan kegiatan kemasyarakatan diantaranya anak-anak yang bermasalah.

“Kami tidak akan membiarkan anak-anak kita bermasalah, untuk itu kita inisiatif dengan cara visioner dan solutif, kita eksekusi dengan sebuah kegiatan. Karena anak-anak remaja ini masih mempunyai masa depan dan punya hak untuk sukses, oleh karena itu pemerintah harus hadir dengan kebijakannya untuk menghantarkan mereka menuju kesuksesannya,” katanya. **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *