hut_cmi_2025
News  

Pj.Wali Kota Dicky Saromi Paparkan Capaian Selama Satu Tahun Memimpin Kota Cimahi

dicky saromi
Pj Wali Kota Cimahi Dicky Saromi saat jumpa pers di Aula Gedung B Pemkot Cimahi, Senin (23/12) Foto: dero.

KOTA CIMAHI, Simaknews.idPenjabat (Pj) Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi memaparkan capaian dan refleksi selama lebih dari setahun dirinya menjabat. Berbagai upaya dan pencapaian yang telah dilakukannya untuk memajukan kota ini.
Hal ini disampaikan saat jumpa pers yang diikuti oleh ratusan wartawan dari berbagai media cetak, online dan media elektronik di Aula Gedung B Pemkot Cimahi, Senin (23/12/2024).

Dicky Saromi didampingi Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Cimahi Mardi Santoso, Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Cimahi, Endang, serta Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Cimahi, Hendra Gunawan menjelaskan bahwa kilas balik ini tidak hanya untuk menunjukkan hasil kerja, tetapi juga untuk menggambarkan komitmen nyata dalam membangun Kota Cimahi.

Dalam kesempatan tersebut, Dicky Saromi menjelaskan bahwa posisinya sebagai Penjabat Wali Kota adalah “pemimpin tanpa mahkota”.

“Ketika pertama kali menjabat sebagai Pj Wali Kota Cimahi, saya mendapat pesan dari atasan bahwa Cimahi adalah kota yang ‘sepi’ dari kegiatan. Oleh karena itu, saya mencoba meramaikan Cimahi dengan berbagai event, salah satunya Cimahi Menari yang cukup fenomenal,” kata Dicky dihadapan ratusan wartawan yang biasa meliput di Kota Cimahi.

Dicky juga mengungkapkan beberapa arahan penting dari Menteri Dalam Negeri yang menjadi panduan dalam kepemimpinannya, seperti peningkatan kecakapan pemerintahan, sinergi program pusat dan daerah, kepemimpinan dengan konsep dan kekuatan, melakukan terobosan kreatif, dan peningkatan pelayanan publik, Integritas dalam tata kelola pemerintahan, dan manfaatkan kesempatan kepemimpinan.

Selain pesan Mendagri, Dicky juga mengemban lima amanah dari Pj Gubernur Jawa Barat, yakni: Meningkatkan sinergi antara Pemkot Cimahi dan Pemprov Jawa Barat, mengatasi inflasi dan memastikan ketersediaan kebutuhan pokok di Cimahi, meningkatkan pelayanan publik secara berkesinambungan, menangani masalah persampahan dengan pendekatan yang efektif, mengelola dan memanfaatkan aset daerah, serta menciptakan ruang bagi ekonomi kreatif, seni, dan budaya.

Menurut Dicky, posisi strategis Cimahi yang dikelilingi kota besar seperti Bandung, Bandung Barat, dan Kabupaten Bandung menjadi tantangan tersendiri. Cimahi harus memiliki daya tarik khas agar tidak tenggelam dalam persaingan.

“Kota Cimahi harus punya geliatnya sendiri agar tidak terhimpit oleh kota-kota besar di sekitarnya. Maka, saya menginisiasi berbagai event agar Cimahi tetap bersinar,” ujarnya.

Ia berharap inisiatif seperti Cimahi Menari dapat menjadi daya tarik yang berkelanjutan bagi kota ini.

Dicky juga menyoroti keberhasilan dalam mengendalikan inflasi. Saat ini, inflasi Cimahi berada pada angka 0,31%, jauh di bawah rata-rata nasional. Ia menekankan bahwa capaian ini diraih melalui pendekatan sistemik.

“Terkait inflasi, Alhamdulillah, langkah yang kita lakukan adalah sistemik, bukan solusi sementara,” ungkapnya.

Ke depan, ia menargetkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) di atas 5%, bebas stunting, serta penguasaan teknologi digital untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.

“Kita tidak bisa membangun Cimahi tanpa memanfaatkan potensi yang khas. Tidak mungkin meniru Bandung Barat dengan potensi alamnya, karena Cimahi tidak memilikinya. Cimahi harus menemukan dan mengembangkan potensinya sendiri,” tutup Dicky. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *