hut_cmi_2025

Kick Off Pelatihan Pengolahan Kripik Mangga Gedong Gincu di Desa Jembarwangi Dimulai, Tim PKM USB YPKP Diapresiasi Banyak Pihak

Pelatihan Pembuatan Produk Kripik Mangga Gedong Gincu Di Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang

Sumedang, SimakNews.id – Langkah nyata Universitas Sangga Buana (USB) YPKP Bandung untuk menciptakan kemandirian ekonomi bagi masyarakat bukan hanya sekadar isapan jempol belaka.

Dikemas dengan konsep hilirisasi, Tim PKM USB YPKP Bandung membekali sumber daya manusia (SDM) dalam hal ini warga Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dengan memberikan pelatihan pengolahan kripik mangga gedong gincu.

Pada kick off pelatihan, para warga dikenalkan dengan berbagai hal yang dibutuhkan, mulai dari alat produksi, kemasan, marketing atau pemasaran hingga tata kelola administrasi bisnis.

“Pada hari ini Tim PKM Universitas Sangga Buana YPKP Bandung mengadakan pelatihan awal dalam pengolahan kripik mangga gedong gincu yang dilaksanakan di Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang,” kata Ketua Tim PKM USB YPKP Bandung, Dr. Nurhaeni Sikki., S.A.P., M.A.P dalam keterangan resminya, Kamis 1 Agustus 2024.

Baca Juga : Terganjal Tiga Permasalahan, PKM USB YPKP Berikan Pelatihan Pembuatan Produk Kripik Mangga Gedong Gincu di Desa Jembarwangi

Nurhaeni menjelaskan, tujuan PKM ini untuk menciptakan kemandirian ekonomi dari kelompok tani wanita Desa Jembarwangi dengan memanfaatkan proses pengolahan mangga gedong gincu untuk menghasilkan nilai ekonomis yang lebih baik.

“Selain itu, PKM ini dilakukan dengan mengimplementasikan Suistainable Development Goals (SDGs),” jelasnya.

Nurhaeni menerangkan, konsep keberlanjutan ini merupakan sebuah sistem yang berkaitan dengan pengembangan produk, barang, dan jasa.

“Jadi pengembangan harus melibatkan pemenuhan kebutuhan masyarakat saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang,” terangnya.

Baca Juga : Masuki Edisi ke-5, SoBAT LPPM USB jadi Inspirasi bagi Akademisi

Ketua LPPM Universitas Sangga Buana, Neni menambahkan, Tim LPPM bakal berupaya melakukan penelitian lagi untuk menggali potensi yang ada di Desa Jembarwangi.

Sebab, menurutnya, potensi yang ada di Desa Jembarwangi tak hanya di bidang pertanian saja, melainkan ada juga dari sisi wisata, yakni dengan adanya museum milik desa yang berisikan penemuan artefak yang ada di desa ini.

“Oleh karenanya, ini menjadi sebuah potensi besar yang ada di desa ini,” imbuh Neni.

Plt Camat Tomo, Risyana mengaku keberlanjutan dari kegiatan PKM yang diinisiasi Universitas Sangga Buana sangat diharapkan banyak pihak lantaran manfaatnya yang bisa membuka pelbagai macam potensi desa.

Baca Juga : Lewat PKM, USB YPKP Bandung Jadikan Budidaya Ikan Koi sebagai Unggulan Desa Cibubuan Sumedang

“Saya mengharapkan adanya keberlanjutan dari PKM ini,” tegas Risyana.

Risyana juga berharap warganya bisa terus mendapatkan pendidikan dati para praktisi akademis lantaran PKM ini menjadi jalan untuk membuka potensi di wilayahnya.

“Kami berharap pelatihan ini bisa menjadi langkah awal menuju kemandirian ekonomi yang berkelanjutan bagi Kelompok Wanita Tani Desa Jembarwangi,” ungkap Risyana.

Sementara itu, Kepala Desa Jembarwangi, Pitriani Dewi mengaku bersyukur atas kegiatan yang dihelat Tim PKM Universitas Sangga Buana YPKP bagi kelompok wanita tani dalam pengolahan kripik mangga ini.

Baca Juga : Dorong Percepatan Pembangunan Daerah, DRTPM Gaet IDE LPKIA dengan Memberikan Pelatihan Pemasaran di Desa Lamajang

“Karena hal ini mempunyai potensi untuk meningkatkan ekonomi keluarga mereka bila diberi pelatihan dalam mengelola mangga ini,” kata Pitriani. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *