BANDUNG BARAT,Simaknews.id – Anggota DPRD Kabupaten Bandung Barat (KBB) Fikri Zamzam Noor mempertanyakan kejelasan dari pembangunan interchange Walini di Kecamatan Cikalongwetan, KBB.
Pasalnya hingga kini interchange dari Tol Cipularang yang sudah digagas sejak KBB dipimpin oleh Bupati Abubakar belum juga terwujud. Padahal masyarakat khususnya di Kecamatan Cikalongwetan dan Cipeundeuy sangat membutuhkannya.
“Akses keluar masuk Tol Cipularang di Cikalongwetan (interchange) itu harus segera di bangun,” ucap anggota DPRD KBB dari Dapil 2 ini, Selasa (5/11/2024).
Menurutnya hal itu sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat terhadap kemudahan akses transportasi untuk menunjang aktivitas dan kegiatan usaha warga Cikalongwetan dan sekitarnya.
“Sudah sejak lama interchange Walini hanya isu dan wacana saja. Padahal semenjak dibangunnya tol masyarakat Cikalongwetan dan Cipendeuy merasa terisolir karena tidak ada pintu tol di Cikalongwetan sebagai akses masuk tol,” sambungnya.
Dirinya berharap dengan beroperasinya pintu Tol Walini maka aktivitas masyarakat khususnya di dua kecamatan itu dan umumnya KBB bisa semakin dipermudah.
Sementara itu aktivitas warga di Cikalongwetan dan Cipeundeuy kini tidak bisa lagi dengan bebas mengakses angkutan tranaportasi di ruas jalan Tol Cipularang.
Hal itu setelah pihak Jasa Marga membuat pagar pembatas sehingga warga tidak bisa lagi dengan bebas naik atau turun di ruas tol tersebut. Meskipun hal itu melanggar namun warga sudah terbiasa sehingga ketika dipasang pagar pembatas praktis dikeluhkan oleh warga.
Bahkan dalam beberapa hari belakangan media sosial di Cikalongwetan ramai dengan berita kekecewaan dan keresahan terhadap kebijakan PT Jasamarga yang melakukan pemagaran atau menutup akses warga ke jalan tol.
Semenjak ditutupnya akses tersebut membuat warga kesulitan untuk naik transportasi dari sisi jalan tol baik ke arah Bandung maupun Jakarta. Itu menjadikan hambatan bagi warga masyarakat untuk melaksanakan aktivitas kerja atau usahanya.
Masyarakat menyadari bahwa aktivitas di tol itu melanggar, tetapi warga merasa tidak ada alternatif lagi untuk melakukan aktivitas kerja maupun usaha, selain di sepanjang jalan Tol Cipularang yang selama ini sudah dimanfaatkan oleh warga.
Aktivis pemuda yang juga anggota KNPI Jawa Barat Doni Ramlan Effendi membenarkan bahwa sebagian masyarakat di sepanjang jalan Tol Cipularang sedang ramai membicarakan terkait penutupan akses oleh pihak Jasamarga.
“Meskipun aktivitas warga itu melanggar. Tapi harus ada langkah kongkrit dari pihak terkait kususnya pemerintah pusat dan daerah melakukaan kajian dan koordinasi untuk menyelesikan masalah ini,” ucapnya saat dihubungi.
Dirinya mendesak dan akan melakukan koorinasi dan audiensi dengan stekholder dan pihak berwenang (Jasamarga ) untuk mencari solusi dari permasalahan ini.
Pihaknya pun sudah menyuarakan sejak tahun 2012 menagih janji bahwa interchange Walini harus segera di bangun.
“Termasuk juga menyarankan dibangun terminal kecil agar akses masyarakat terhadap alternatif transportasi umum menjadi mudah,” ujarnya. (*)