lebaran2024
lebaran2024
lebaran2024
News  

Sembilan Desa Diproyeksikan Jadi Kawasan Agrowisata Terpadu

Agrowisata Jatigede

(SUMEDANG), simakNEWS – Sembilan desa yang akan dipersiapkan untuk dikembangkan sebagai Kawasan Agrowisata di Kabupaten Sumedang. Terkait hal itu, Pemkab Sumedang berencana mengembangkan agrowisata berkelanjutan di Kecamatan Jatigede yang difokuskan di desa, Cijeungjing, Jemah, Ciranggem, Mekarasih, Cisampih, Cipicung, Kadu, Cintajaya dan Lebaksiuh. Untuk itu pihak Pemkab sumedang telah menggandeng BUMN dan lembaga yang dinaungi Yayasan Masyarakat Indonesia Emas (YMIE).

“Untuk mendorong pengembangan desa agrowisata tersebut, ada beberapa cakupan program lain yang turut dikembangkan selain pariwisata. Diantaranya peningkatan kualitas gula aren dan produk turunannya, pengembangan budidaya ikan nila dengan sistem bioflok, dan peningkatan kualitas mangga gedong gincu dan produk turunannya”, demikian dikatakan Sekda Sumedang,  Herman Suryatman, Selasa 8/3/2022. Dengan dibangunnya format eksosistem tersebut, desa-desa di Jatigede diharapkan akan menjadi kuat ekonominya, akhirnya bisa berkontribusi bagi Kabupaten Sumedang, menjadi destinasi wisata agro.

Ketua Tim dari YMIE,  Imam Birowo menjelaskan, selain kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten, pihaknya juga langsung bekerja sama dengan kecamatan dan desa untuk mengangkat potensi desa, terutama desa wisatanya. “Ada dua desa yang menjadi fokus untuk saat ini, yaitu Desa Cijeungjing dan Jemah. Targetnya desa ini diikutkan dalam award yang nanti akan digelar Kemenparekraf RI,” katanya.

Dikatakan Imam, jika melihat indikator dari Kemenparekraf RI, Desa Cijeungjing saat ini masih termasuk Desa Wisata Rintisan. Menurutnya, untuk mencapai target Desa Mandiri masih ada beberapa tahapan yang harus terus dibenahu. “Masih ada beberapa tahapan yang harus kita pacu, mulai dari Desa Berkembang sampai Desa Mandiri. Target kita Desa Mandiri,” harapnya.

Hal mendasar untuk mencapai Desa Mandiri adalah partisipasi dari masyarakat dan keberlanjutan program dimana tidak hanya Pemda saja yang aktif tetapi juga harus ada keterlibatan masyarakat. “Targetnya selain fokus ke wisata, juga dengan ekosistemnya sehingga berkelanjutan. Ada atraksi yang nyambung dengan ekonomi, seperti proses cara membuat kolam ikan bioflok atau panen mangga dijadikan atraksi. Ini edu-agrowisata sehingga bisa menarik,” pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *