lebaran2024
lebaran2024
lebaran2024
Ragam  

SIMAK, 5 Waktu Tidur Yang Dilarang Dalam Islam

SIMAKNEWS.ID – Dalam sendi kehidupan, Islam telah mengatur banyak hal. Salah satunya adalah ajaran mengenai  waktu tidur yang tidak diajurkan, bahkan dilarang dalam Islam. Dilarang karena lebih banyak membawa mudarat (kerugian). Maka, wajib bagi setiap orangtua untuk menyampaikan ajaran-ajaran agama Islam kepada anaknya. Dengan harapan, dapat menambah ilmu pengetahuan serta membiasakan anak untuk mengamalkannya. Perkara yang mungkin terkesan sepele bagi sebagian orang ini, memiliki aturan tersendiri dalam Islam. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa terdapat beberapa waktu yang dilarang untuk tidur.

Dilansir dari popmama.com berikut penjelasannya :
1. Meski nyaman, tidur setelah salat Subuh itu dilarang.
Usai menunaikan salat Subuh, tubuh biasanya masih belum siap untuk melakukan aktivitas sepenuhnya. Hingga akhirnya, banyak umat muslim yang kembali berbaring di kasur dan tidur. Padahal, tidur setelah salat Subuh termasuk perkara yang dilarang dalam Islam.

Hal ini karena kenyamanan tidur usai salat Subuh bisa berisiko seseorang bangun terlalu siang sehingga produktivitas menurun dan menyebabkan rasa malas. Tidur di pagi hari tersebut juga dapat mengurangi rezeki.
Larangan tidur setelah Subuh ini dijelaskan dalam sebuah hadis. Rasulullah SAW bersabda, “Apabila kamu telah selesai salat Subuh janganlah kamu tidur tanpa mencari rezeki.” (HR. Thabrani).

2. Jangan tidur setelah salat Ashar dan menjelang Maghrib.
Setelah salat Ashar dan menjelang Maghrib merupakan waktu yang rawan rasa kantuk karena biasanya, umat muslim telah lelah beraktivitas seharian. Namun, tidur usai salat Ashar dan menjelang waktu Maghrib ini dilarang dalam Islam.
Pasalnya, tidur pada waktu setelah salat Ashar dan Maghrib bisa menyebabkan seseorang mengalami linglung bahkan gangguan jiwa.

Sebagaimana yang diterangkan dalam hadis bahwa diriwayatkan dari ‘Aisyah Radhiyallahu anha, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidur setelah shalat Ashar lalu akalnya hilang, maka janganlah dia mencela (menyalahkan) kecuali dirinya sendiri.”

3. Tidak boleh / jangan tidur sebelum melakukan salat Isya.
Bahwa tidur sebelum salat Isya itu dilarang oleh Rasulullah SAW. Meski rasa kantuk luar biasa menghampiri, usahakan untuk tidak tidur sebelum waktu Isya tiba.
Tidur sebelum Isya dikhawatirkan dapat menyebabkan umat muslim terlewat menunaikan salat Isya. Jadi sebaiknya, biasakan anak untuk tidur jika sudah menjalankan salat Isya. Lebih bagus lagi, ajak mereka bangun di malam hari untuk melaksanakan salat sunah.
Diriwayatkan dari Abu Barzah radlyallaahu ‘anhu: “Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam membenci tidur sebelum salat isya’ dan mengobrol setelahnya.” (HR. Bukhari 568 dan Muslim 647).

4. Tidur setelah makan berbahaya bagi kesehatan.
Ketika perut dalam keadaan kenyang, biasanya membuat seseorang lebih mudah merasa kantuk. Hingga akhirnya, banyak dari mereka yang tidur usai makan. Jelaskanlah pada buah hati bahwa tidur setelah makan ini dilarang dalam agama Islam, Ma. Alasannya karena tidur sehabis makan dapat berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Tidur selepas makan dapat menghambat proses pencernaan makanan, memberi tekanan yang tidak baik pada lambung sehingga makanan berpotensi kembali ke kerongkongan, berisiko diabetes, hingga menyebabkan kegemukan karena lemak adanya timbunan lemak berlebih. Jadi sebaiknya berikan jeda ±1-2 jam jika ingin tidur setelah makan.

5. Tidur seharian menyebabkan lalai terhadap kewajiban.
Tidur merupakan cara beristirahat paling ampuh untuk mengembalikan energi yang hilang. Namun, sebaiknya tidur dilakukan secukupnya saja. Jangan tidur terlalu lama atau seharian penuh.
Tidur sepanjang hari dilarang dalam Islam karena berpotensi membuat seseorang lalai terhadap kewajibannya. Misalnya, melewatkan salat 5 waktu yang tentu saja berdosa. Ingatkan pada anak mama bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu tidaklah baik.

Itulah beberapa waktu tidur yang dilarang dalam agama Islam. Yuk, kita ajarkan pada diri kita, terutama kepada anak untuk tidak melakukannya, karena hanya menimbulkan kerugian. *sn/net/artikel:AmeliaPutri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *