CIMAHI, Simaknews.id – Sebanyak 22 Rukun Warga (RW) di Kota Cimahi sudah menjadi bagian dari program Kampung Iklim (Proklim). Bahkan, 13 di antaranya mendapat penghargaan sebagai wilayah kampung iklim kategori utama, dan 9 lokasi mendapat penghargaan madya.
Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi Dicky Saromi menjelaskan, Proklim merupakan pemberian penghargaan terhadap partisipasi aktif masyarakat yang telah melaksanakan upaya adaptasi, dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim yang terintegrasi.
“Sehingga dapat mendukung target penurunan emisi gas rumah kaca nasional, dan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim,” kata Dicky, Kamis (7/11/2024).
Proklim adalah instrumen rekam jejak aksi lokal masyarakat, serta partisipasi aktifnya yang mendukung upaya adaptasi dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim. Tujuannya, untuk pengembangan jejaring kerjasama penguatan aksi adaptasi, dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim.
“Sekaligus meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi variabilitas iklim dan dampak perubahan iklim,” ucap dia.
Dengan adanya Proklim juga diharapkan tersedianya data kegiatan adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim, serta potensi pengembangannya di tingkat lokal yang dapat menjadi bahan masukan dalam perumusan kebijakan, strategi, program pengendalian dampak perubahan iklim.
Sebagai bentuk dukungan terhadap proklim, serta dalam rangka mengembangkan masyarakat mandiri yang tahan terhadap dampak perubahan iklim, maka Pemkot Cimahi ikut aktif ambil bagian dalam program ini.
“Berbagai kegiatan seperti sosialisasi dan pembinaan atau penyebarluasan informasi kepada masyarakat, pemberian bantuan seperti biopori, ipal komunal, sumur resapan, pendukung urban farming telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Cimahi. Hal itu sebagai salah satu bentuk peran aktif dari Pemerintah Kota Cimahi,” beber Dicky.**