(JAKARTA), simaknews.id – Analisa Motif “dewasa” yang disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD terkait kasus penembakan Brigadir J yang didalangi Ferdy Sambo, membuat publik penasaran.
Spekulasi publik pun bermunculan. Mulai dari dugaan perselingkuhan dengan AKP Rita Yuliana sampai judi 303 terus dikuliti dan dicari tahu oleh publik.
Terkait hal itu, pengacara keluarga Brigadir Yoshua atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak buka suara.
“Semua perkara pidana itu, itu konten dewasa, hanya orang dewasa yang boleh masuk ke ruang sidang pengadilan perkara pidana. Kecuali sidang perkara anak itu memang anak yang menjadi tersangka terdakwa itu boleh masuk di situ,” tuturnya dalam acara talkshow ‘Kontroversi’.
Dia membeberkan bahwa yang dimaksud motif “dewasa” ini adalah terkait dengan hubungan terlarang antara Ferdy Sambo dengan seorang wanita yang dijuluki “si cantik”.
“Tetapi yang mau saya katakan adalah yang dimaksud konten dewasa di sini adalah bahwa si bapak itu diduga melakukan perkawinan di luar undang-undang dengan yang cantik itu, dan diduga ada pertanyaan dari Ibu ‘kemana bapak, Kenapa tidak pulang? kemana kakinya? kemana tangannya? kan kurang lebih,” kata Kamaruddin.
“Seperti saya katakan, biasanya Bapak kalau bintang dua istri bintang tiga, yang jadi repot itu sopir dan ajudan. Bagaimana harus menjawab? kan begitu, mungkin mereka tidak terlatih menjawab sehingga diduga diberitahu,” ujarnya menambahkan.
Setelah diduga terbongkar adanya hubungan terlarang antara Ferdy Sambo dan ‘Si Cantik’, pertengkaran dengan Putri Candrawathi selaku istri sah pun disebut tak terbendung.
“Setelah terjadi pertengkaran, ajudan atau almarhum ini yang juga sudah dianggap anak, karena sudah diminta kepada ibunya ke Jambi ‘ibu yang melahirkan tapi saya lah yang menjadi ibu yang merawat’ kan begitu,” tuturnya.
“Kemudian setelah diberitahu atau diduga diberitahu kepada Ibu, terjadilah pertengkaran suami-istri,” ujarnya menambahkan.
“Sejak saat itulah almarhum diancam, sampai dia menangis-nangis, tanggal 21 Juni 2022 menelepon kekasihnya, dia tidak memberitahu orangtuanya tapi kepada kekasih,” ucapnya.
“Dikasih tahu lah bahwa dia akan dibunuh atau dihabisi, carilah pria lain pengganti saya, saya tidak mungkin lagi menikah kamu karena saya akan dibunuh. Kemudian bila tidak sempat lagi saya minta maaf inilah kesempatan saya meminta maaf, dan apabila saya salah saya mohon dimaafkan. Kan begitu,” tutur Kamaruddin Simanjuntak menambahkan.
Mendapat telepon seperti itu dari Brigadir J, sang kekasih pun merasa heran dan menanyakan kondisinya.
“Si sang Kekasih yang tidak biasa mendengar curahan hati seperti itu bertanya ‘yang sakitnya kau Bang?’, dan itu ter-record semua itu di dalam dokumen elektronik,” kata Kamaruddin Simanjuntak.
“Dia bilang tidak sakit, tetapi karena dia nangis tersedu-sedu saking takutnya si kekasih pun ikut nangis juga, dan itu terekam dalam screenshot itu,” ujarnya menambahkan, sebagaimana dikutip dari kanal youtube metrotvnews, Minggu, 14 Agustus 2022.*sn.//disari dari pikiranrakyat.com.