(JAKARTA), simaknews.id – Almarhum Alfin Farhan Lestaluhu adalah pemain timnas U-16 pada 2019, yang saat itu dilatih Bima Sakti. Pemain asal Tulehu di Maluku bernomor punggung 2 itu berposisi sebagai bek kanan.
Alfin meninggal dunia pada usia yang masih sangat muda, yakni 15 tahun. Dia meninggal pada Kamis (31/10/2019) malam di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta.
Dikutip dari laman resmi PSSI, Alfin di diagnosis menderita encephalitis (infeksi otak) dengan hypoalbumin. Alvin sempat dirawat di Ambon sebelum diterbangkan ke Jakarta untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Pada ajang Piala AFF U 16 2022, jersey bernomor punggung 2 milik Alvin selalu dibawa oleh timnas U 16. Dalam setiap moment mereka berpose dengan membawa jersey tersebut. Jersey itu menjadi motivasi timnas dalam menjalani setiap laga pada ajang AFF U 16 2022 hingga meraih tropy juara.
“Jersey ini adalah simbol pemain yang memiliki semangat juang tinggi. Pemain yang bekerja keras luar biasa baik dalam latihan maupun pertandingan. Ini menjadi motivasi bagi pemain-pemain saat ini,” kata Coach Bima Sakti seperti dikutip dari Antara.
Dimata Bima Sakti, Alvin Farhan Lestaluhu adalah pemain muda bertalenta yang punya semangat juang tinggi dan pekerja keras. Alvin, lahir pada 1 September 2003 di Tulehu, Maluku.
Sebelum memperkuat timnas U-16, ia meniti karier di Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan. Di timnas, Alfin dipercaya mengawal barisan pertahanan dan berposisi sebagai bek sayap kanan. Ia pun selalu menjadi andalan di skuad tim Garuda Muda.
Alfin menjalani debut internasionalnya bersama Timnas Indonesia ketika ia berkompetisi pada ajang Piala AFF U-16 2019. Pada turnamen debutnya itu, ia berhasil membawa Garuda Muda menjadi juara ketiga setelah mengalahkan Thailand.
Indonesia memastikan lolos ke Piala Dunia U-20 tahun 2021 setelah mempertahankan posisinya sebagai runner-up di babak kualifikasi. Indonesia juga menjadi satu-satunya wakil dari Asia Tenggara yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 2021.
Tak hanya itu, kesuksesan ini mengobati kerinduan Timnas U-20 di Piala Dunia setelah sempat berlaga di gelaran akbar itu pada tahun 1979.
Takdir berkata lain. Perjuangan Alfin untuk mengharumkan Indonesia di Piala Dunia U-20 harus berakhir. Alfin mengembuskan napas terakhir setelah berjuang melawan penyakitnya. Jenazah Alfin dimakamkan di kampung halamannya di Ternate, Ambon.
Selamat jalan, Alfin. Namamu akan selalu dikenang sebagai pahlawan muda sepak bola Indonesia. *sn.//Sumber: PSSI, Kompas.com