News  

Kesiapsiagaan Masyarakat Kota Cimahi Jadi Wujud Partisipasi Penanggulangan Bencana

KSB

CIMAHI, Simaknews.id – Wujud partisipasi peran masyarakat dalam penanggulangan bencana adalah kesiapsiagaan masyarakat terhadap segala sesuatu yang dilakukan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam. Dengan demikian, semua pihak dapat berperan dalam pengurangan resiko bencana termasuk korban jiwa.

Demikian diungkapkan PJ. Walikota Cimahi Dicky Saromi dalam penutupan pengukuran Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan sebagai Kampung Siaga Bencana (KSB) Kota Cimahi. Penutupan kegiatan dilaksanakan dengan uji coba SOP KSB berlangsung di lapangan RW 11 Jalan Nanjung Kelurahan Utama pada Sabtu kemarin.

“Untuk menciptakan kondisi tersebut, masyarakat perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan penanggulangan bencana. Diharapkan masyarakat turut berpartisipasi dalam upaya pencegahan dan penanganan bencana di wilayahnya,” ujarnya.

Penetapan KSB Kelurahan Utama dilakukan setelah pelatihan selama 3 hari yaitu Kamis-Sabtu (21-23/3/2024).  Kegiatan turut dihadiri Sekretaris Jenderal Kemensos RI Robben Rico dan Mitra Kerja Kementerian Sosial RI dari Dewan Perwakilan Rakyat.

“Tujuan pembentukan KSB terutama untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan meluaskan jangkauan wilayah siaga bencana di Kota Cimahi,” katanya. Setelah KSB terbentuk, lanjut Dicky, maka diharapkan anggota masyarakat mampu melakukan tugas dan peran dalam penanggulangan kebencanaan. Serta mampu berkoordinasi dan melakukan evaluasi dalam penanganan bencana.

“Kota Cimahi terletak diantara Sesar Lembang dan berpotensi terdampak bencana. Dengan situasi sekarang intensitas hujan yang cukup tinggi dan cuaca tidak menentu, lewat kegiatan ini juga mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dan siap siaga akan potensi bencana yang bisa terjadi kapan saja,” ungkapnya.

Pemkot Cimahi berterimakasih kepada seluruh anggota KSB yang sudah terbentuk di 4 kelurahan di Kota Cimahi yang selalu bersinergis dengan Dinas Sosial Kota Cimahi dalam kegiatan penanganan bencana di lapangan. “Masyarakat perlu cepat tanggap, selalu berkoordinasi terutama dalam mekanisme pemenuhan logistik  kebutuhan dasar bagi masyarakat yang terdampak agar segera tertangani,” tuturnya.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *