Berita  

Kemenhub Prediksi 193.6 Juta Warga Bakal Mudik pada Libur Lebaran Tahun ini

Ada Kenaikan Sekitar 13,7 Persen

193.6 Juta Warga Bakal Mudik pada Libur Lebaran Tahun ini
PADAT MERAYAP: Beberapa ruas jalan kerap terjadi penumpukan kendaraan dan kemacetan saat musim mudik dam arus balik lebaran. (Foto: Istimewa)

BANDUNG,Simaknews.id – Kementrian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi jumlah pemudik pada libur lebaran 2024 ini bakal mengalami kenaikan sekitar 13,7 persen dari tahun lalu.

Menurut data yang ada di Kemenhub, jumlah warga yang melakukan mudik lebaran pada 2023 sekitar 123,8 juta orang dan untuk tahun ini diperkirakan bakal ada sekitar 193.6 juta orang yang mudik.

Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati mengatakan, berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya, pemudik menggunakan kereta api akan mendominasi. Dia menyebut, pada mudik lebaran tahun ini diperkirakan mencapai 71,7 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.

”Kami memprediksi sekitar 39,32 juta orang pemudik bakal menggunakan moda transportasi kereta api,” ungkapnya saat kegiatan Zoom Meeting di Acara Forum Merdeka 9, Senin, 25 Maret 2024.

”Dari hasil survei kemenhub, sepertinya moda transportasi kereta api menjadi favorit pemudik,” imbuhnya.

Setelah moda transportasi kereta api, yang bakal digunakan pemudik kekampung halaman adalah moda transportasi umum bus. ”Untuk pengguna bus kami memprediksi ada sekitar 37,51 juta orang,” lanjutnya.

Dia mengatakan, selain menggunakan transportasi umum berupa kereta api dan bus, Kemenhub juga memprediksi bakal banyak juga warga yang mudik menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil dan motor.

”Untuk kendaraan pribadi roda empat kami prediksi aka nada sekitar 35,42 juta orang. Sementara yang menggunakan motor kami memperkirakan ada sekitar 31,12 juta orang,” katanya.

Adita menuturkan, puncak arus mudik lebaran kali ini diprediksi bakal terjadi pada 8 April. Potensi pergerakan pemudik di tanggal tersebut diperkirakan bisa mencapai hingga 26,6 juta orang.

”Untuk arus balik lebaran kita memprediksi bakal terjadi pada 14 April. Untuk potensi pergerakannya bisa mencapai 41 juta pemudik,” tuturnya.

Dia mengaku, Kemenhub dan Korlantas Polri serta Kementerian PUPR sudah berkoordinasi untuk mengantispasi terjadinya kepadatan saat perjalan mudik dan arus balik nanti. ”Kami sudah menyiapkan beberapa skema untuk itu (mengatasi kemacetan),” ucapnya.

Melalui Surat Keputusan Bersama (SKB), Kemenhub bersama stakeholder terkait lainya pun berkomitmen bakal terus mengupayakan agar pelaksanaan mudik berjalan lancar.

”Dengan adanya SKB, kami akan berupaya bagaimana caranya agar potensi kepadatan kendaraan bisa kita kurangi,” terangnya.

Salah satu yang akan dilakukan, adalah dengan cara mengurai kepadatan dan juga mengeluarkan larangan kendaraan besar atau sumbu tiga beroperasi saat arus mudik terjadi.

”Kita lakukan pembatasan karena kendaraan besar, apalagi yang bermuatan banyak pergerakannya sangat lambat, sehingga bisa berpengaruh ke kendaraan lain,” bebernya.

”Kebijakan pembatasan kendaraan besar akan dilakukan mulai 5 – 16 April. Kecuali kendaraan besar yang mengangkut bahan pokok, minyak, dan pengantar uang tetap diperbolehkan jalan,” imbunya.

Selain pembatasan kendaraan besar, Kemenhub dan Polri juga bakal melakukan skema penguraian di jalan tol seperti Contraflow, One way (satu arah), dan Ganjil genap.

”Kami sudah umumkan untuk tanggalnya sama di tanggal 5 (April), tetapi seperti yang sudah disampaikan Korlantas, rekayasa lalu lintas ini sifatnya situasional dan akan sangat tergantung dari kondisi di lapangan,” paparnya.

Dia berharap dengan adanya SKB dan berbagai cara yang bakal dilakukan untuk mengurai kepadatan dan kemacetan, mudik lebaran tahun ini akan berjalan lebih nyaman.

”Jadi sekali lagi saya katakan, semua kebijakan yang dikeluarkan bukan untuk membatasi pergerakan, tapi bagaimana kita mengurai potensi kemacetan, agar mudik berjalan lancar,” pungkasnya. (as)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *