BOGOR, Simaknews.id – Kabupaten Bogor menjadi wilayah berpotensi bencana seperti longsor, banjir dan yang lainnya.
Oleh karena itu, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor harus menyiapkan anggaran untuk penanganan bencana.
Pada 2023 ini, Pemkab Bogor menganggarkan Rp50 miliar untuk Biaya Tidak Terduga (BTT). Dari jumlah itu, rencanaya 70 persen untuk penanganan bencana.
Sementara yang 30 persen untuk pengembalian pendapatan di tahun lalu dan bantuan sosial tidak terencana.
Hal tersebut diungkapkan, Kepala Bidang Anggaran Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor, Achmad Wildan kepada wartawan, baru-baru ini.
”Anggaran BTT tahun ini tidak sama angkanya dengan tahun lalu (2022),” katanya.
Menurutnya, anggaran BTT Pemkab Bogor ini bisa digunakan saat bencana terjadi dan membutuhkan dana cepat untuk penanggulangan.
”Paling lama (cair) satu minggu ketika semua persyaratan terpenuhi. Itu kewenangan bupati,” ujarnya.
Sebelumnya atau pada 2022 yang lalu, anggaran BTT Pemkab Bogor digunakan untuk penanggulangan Covid-19. Namun, karena di 2023 ini anggaran BTT tersebut hanya diprioritaskan untuk penanggulangan bencana, maka jumlahnya pun dikurangi hingga Rp10 miliar.
”Semula (2022) anggaran BTT itu Rp60 miliar. Sekarang (2023) jadi Rp50 miliar. Anggaran itu diambil dari APBD,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Yani Hasan mengungkapkan, BTT tahun 2022 hingga Desember hanya terpakai Rp 1,5 miliar.
”Dari yang disediakan Rp30 miliar untuk bencana, hanya terpakaiRp1,5 miliar,” sebutnya. (as)